Benarkah memiliki IQ tinggi atau berada diatas rata-rata, atau yang disebut sebagai tingkat jenius merupakan jaminan kesuksesan dalam hidup? Lalu apa sebenarnya IQ, cara pengambilan test IQ, dan apa pedoman yang dipakai?. Semua jawaban tentang skor IQ diatas bisa Anda temukan semua dalam artikel berikut ini:
IQ mungkin Anda sudah akrab sekali, yang merupakan kependekan dari istilah Intelligence Quotient – yang banyak didefinisikan sebagai ukuran kemampuan seseorang untuk berfikir dan memecahkan masalah. IQ pada dasarnya mencerminkan seberapa baik seseorang dalam melakukan suatu tes tertentu, jika dibandingkan dengan orang lainnya dari satu kelompok usia yang sama. Hasil Tes IQ bervariasi, namun skor IQ rata-rata dari kebanyakan tes adalah skor IQ 100, kemudian yang sekitar 68% nya merupakan skor yang berada diantara skor 85 dan 115.
IQ bisa menjadi prediktor dari hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan akademis, namun para ahli mengingatkan bahwa hal itu tidak selalu merupakan jaminan kesuksesan hidup. Kadang-kadang orang-orang dengan IQ yang sangat tinggi tidak begitu berhasil dalam hidupnya, sementara mereka yang memiliki IQ rata-rata justru bisa berkembang dengan baik.
Semua Hal Tentang IQ yang Perlu Anda Ketahui, mungkin bisa menjawab segala pertanyaan Anda tentang ukuran kecerdasan
Test kecerdasan atau test IQ sudah sejak lama menjadi topik pembicaraan hangat dalam dunia psikologi dan pendidikan; juga merupakan sesuatu yang kontroversial. Tes kecerdasan adalah salah satu jenis tes psikologi yang paling populer yang digunakan saat ini. Sejak tes IQ pertamakali dilakukan, kemudian diikuti oleh upaya untuk mengklasifikasikan IQ.
Daftar Konten
- Skor IQ Jenius
- Berikut contoh Skor IQ dari Beberapa Tokoh dan orang terkenal Dunia Menurut Khabar yang banyak beredar diinternet:
- Skor IQ Rata-rata
- Skor IQ Rendah
- Mengetahui lebih dekat Skor IQ
- Bagaimana cara menghitung skor IQ?
- Tes IQ dan Pengukuran Tingkat Kecerdasan
- Kontroversi Test IQ
- Perbedaan Skor IQ Rata-rata diantara Jenis Kelamin
- Kata-kata Bijak tentang IQ
Skor IQ Jenius
Tes IQ tidaklah menjadi sesuatu yang benar-benar bisa kita pelajari untuk meningkatkan tingkat/sko kita. Namun tes ini lebih kepada untuk melihat kemampuan kita dalam menggunakan logika untuk memecahkan suatu masalah, mengenali pola, dan membuat koneksi yang cepat antara berbagai titik informasi.
Anda mungkin sering mendengar tentang beberapa tokoh atau individu brilian, termasuk Albert Einstein maupun Steven Hawking yang memiliki IQ 160 atau lebih tinggi atau seorang presiden tertentu memiliki IQ sekian, namun angka-angka ini hanyalah perkiraan. Dalam sebagian besar kasus ini, hal ini tidak ada bukti nyata jika orang-orang terkenal ini dulunya pernah mengikuti tes IQ standar, apalagi membagikan hasilnya kepada publik.
Berikut contoh Skor IQ dari Beberapa Tokoh dan orang terkenal Dunia Menurut Khabar yang banyak beredar diinternet:
- Galileo Galilei dilaporkan IQ score 182; fisikawan, matematikawan, filsuf, astronom, terkenal sebagai penemu teleskop
- Albert Einstein – dilaporkan antara IQ score 160 – 190; fisikawan dan terkenal sebagai penemu nuklir
- Leonardo Davinci – dilaporkan IQ score 200; penemu yang multitalenta, juga seorang pematung, arsitek, ahli geologi, kartografer, ahli botani, dan penulis. terkenal atas karya lukisan Monalisa
- Sir Isaac Newton – dilaporkan IQ score 192; fisikawan, matematikawan, pengembang banyak kalkulus
- John F. Kennedy – dilaporkan IQ score 119; Politikus, Presiden US
- Bill Gates – dilaporkan IQ score 160; bisnisman, CEO microsoft
- Ludwig van Beethoven – dilaporkan IQ score 165; komposer
- Stephen Hawking – dilaporkan IQ score 160; fisikawan, penemu banyak teori
- Michael Faraday – dilaporkan IQ score 175; ilmuwan, penemu bidang elektromagnetisme dan elektrokimia, banyak prinsip ilmiah diberi namanya misalnya hukum induksi faraday
- Jodie Foster – dilaporkan IQ score 132; Aktris dan produser Amerika
- Muhammad Ali dilaporkan IQ score 78; olahragawan
- George Bush dilaporkan IQ score 98; Presiden US
Benarkan Galileo pernah melakukan test IQ?, atau apakah waktu jaman Faraday atau Da Vinci sudah ada test IQ disekolah-sekolah? :p
Skor IQ Rata-rata
Untuk memahami apa sih skor IQ rata-rata dan apa artinya, maka untuk pertamakali sangat penting untuk memahami bagaimana kecerdasan atau IQ tersebut diukur. Pembuat tes IQ yang berbeda bisa menggunakan sistem penilaian yang berbeda juga, namun untuk kebanyaka tes IQ modern, skor rata-rata IQ ditetapkan pada angka 100 dengan deviasi standar 15, sehingga skor sesuai dengan kurva distribusi normal.
JIka Anda Memiliki Skor IQ Rata-Rata
Mungkin Anda bisa membuat beberapa generalisasi atas hal-hal dalam kaitannya dengan skor IQ rata-rata Anda, namun ingatlah hal-hal sbb:
- Artinya Anda memiliki kemampuan penalaran dan pemecahan masalah rata-rata. Skor IQ Anda mungkin bisa menjadi indikator umum yang baik dari kemampuan penalaran dan pemecahan masalah Anda. Namun banyak psikolog yang menyarankan bahwa tes ini tidak menceritakan keseluruhan kemampuan Anda.
- Skor IQ rata-rata mungkin tidak menceritakan semuanya tentang apa yang Anda mampu. Beberapa hal yang tidak mereka ukur adalah ketrampilan dan bakat praktis. Anda mungkin memiliki skor IQ rata-rata, namun bisa saja ternyata Anda juga seorang pemain musik yang hebat, orang yang sangat kreatif, penyanyi yang luar biasa, atau seorang ahli mekanik yang hebat.
- Skor IQ tidak seperti batu yang tak bisa berubah sampai kapanpun. Karena peneliti juga menemukan bahwa skor IQ ternyata bisa berubah seiring berjalannya waktu. Sebuah penelitian yang meneliti IQ dari subjek remaja selama masa awal remaja kemudian dilakukan lagi empat tahun kemudian. Hasilnya menunjukkan bahwa skor berbeda sebanyak 20 poin selama masa empat tahun tersebut.
- Beberapa ahli ada yang menyarankan bahwa EQ mungkin lebih penting daripada IQ. Tes IQ ternyata gagal untuk menilai hal-hal seperti seberapa penasaran seseorang tentang dunia di sekitarnya dan seberapa baik seseorang dalam memahami dan mengelola emosi.
- Beberapa ahli yang salahsatunya penulis Daniel Goleman menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang juga disebut dengan EQ bahkan mungkin lebih penting daripada IQ . Dan para peneliti juga telah menemukan bahwa memiliki IQ yang tinggi memang bisa memberi orang kelebihan dalam banyak hal dalam bidang kehidupan, namun ini bukan jaminan dalam kesuksesan hidup .
Skor tes IQ umumnya mengikuti apa yang disebut dengan distribusi normal, yaitu sebuah kurva yang berbentuk lonceng, di mana mayoritas skor berada di dekat atau di sekitar skor rata-rata.
- Pada kebanyakan tes, skor 100 dianggap sebagai IQ rata-rata/kebanyakan dari populasi. Lalu jumlah skor 68% masuk dalam satu standar deviasi mean yaitu antara skor 85 – 115. Hal ini artinya hampir 70% orang dari jumlah populasi mendapatkan nilai plus atau minus sebanyak 15 poin dari skor rata-rata.
- Sementara itu jumlah yang 95% dari skor masuk dalam dua standar deviasi yaitu antara 70 – 130. Lalu yang berada area berwarna dalam grafik diatas hanyalah mewakili sebagian kecil orang dari populasi, yang artinya hanya sebagian kecil orang yang memiliki IQ yang sangat rendah yaitu di bawah 70(area coklat) atau memiliki IQ yang sangat tinggi yaitu di atas 130(area hijau).
- Skor yang masuk di bawah 70 bisa mewakili adanya semacam kurang perkembangan atau ketidakmampuan belajar, sementara skor di atas 130 bisa diartikan menunjukkan bakat atau kejeniusan.
Skor IQ Rendah
Skor IQ rata-rata adalah yang terbanyak dari sebuah tes IQ yaitu skor 100, dan sekitar 68% nya adalah antara 85 – 115. Dan bagi yang masuk di bawah skor 85, sering dikelompokkan sbb:
- 1 – 24 memiliki gangguan perkembangan intelektual yang besar
- 25 – 39 – memiliki gangguan perkembangan intelektual yang berat
- 40 – 54 – memiliki gangguan perkembangan intelektual yang sedang
- 55 – 69 — memiliki gangguan perkembangan intelektual ringan
- 70- 79 — memiliki gangguan perkembangan intelektual borderline atau ambang batas
- 80-89 — memiliki intelektualitas yang rata-rata rendah
Tes IQ secara resmi muncul pada awal 1900-an, dengan pengenalan tes Binet-Simon yang lalu direvisi kemudian dikenal dengan test Stanford-Binet. Pada awalnya Binet mengembangkan tes ini untuk membantu pemerintah Perancis dalam mengidentifikasi siswa dengan gangguan kognitif yang membutuhkan bantuan tambahan di sekolah.
Tes IQ dalam perkembangannya menjadi sangat populer dalam dunia psikologi maupun di masyarakat umum, namun hingga saat ini juga masih banyak kontroversi tentang apa persisnya tes IQ dan seberapa akuratnya tes tersebut.
Konsepsi kuno dari IQ rendah cenderung hanya fokus murni pada kemampuan kognitif, namun pendekatan yang lebih modern juga menekankan seberapa baik fungsi individu secara mental dan dalam bidang kehidupan sehari-hari. Pribadi dengan skor IQ yang di bawah 70 bisa didiagnosis memiliki gangguan perkembangan intelektual, jika mereka juga mengalami kekurangan dalam dua atau lebih area yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku adaptif seperti itu termasuk kemampuan untuk mengurus diri sendiri dan kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Istilah “keterbelakangan mental” pada waktu dulu digunakan untuk menggambarkan individu yang diketahui memiliki IQ rendah, tetapi istilah ini sekarang dianggap kurang pantas dan telah banyak digantikan dengan istilah yang terdengar lebih baik seperti “gangguan perkembangan intelektual”. Meskipun istilah sebelumnya masih saja digunakan di beberapa hal termasuk kode diagnosa atau untuk tujuan asuransi.
Penyebab Umum gangguan perkembangan intelektual
- Kondisi genetik misalnya down sindrom
- Kondisi selama kehamilan yang berdampak pada perkembangan otak si anak
- Masalah persalinan yang menyebabkan bayi tak cukup mendapat oksigen saat lahir
- Cedera seperti trauma kepala atau penyakit seperti meningitis dan kejang
Baca juga : Makanan yang bagus untuk kecerdasan otak
Mengetahui lebih dekat Skor IQ
Beberapa tes IQ menyajikan skor secara berbeda dan dengan interpretasi berbeda tentang apa arti dari skor tersebut.
Namun yang paling penting untuk diingat bahwa tes IQ hanyalah menunjukkan satu ukuran kecerdasan saja. Banyak ahli yang berpendapat bahwa banyak elemen penting lainnya yang menyumbang pada faktor kecerdasan, termasuk faktor sosial dan emosional. Beberapa ahli bahkan telah menyatakan bahwa keterampilan sosial dan emosional sebenarnya lebih penting daripada IQ jika kita bicara tentang ” menentukan kesuksesan hidup”. Berikut penilaian kasar dari skor IQ:
- 1-70 = Keterbelakangan mental
- 71 – 84 = Ketidakmampuan atau keterbatasan mental
- 85-114 = Memiliki kecerdasan rata-rata
- 115 – 129 = Memiliki kecerdasan di atas rata-rata
- 130 – 144 = Berbakat
- 145 – 159 = Sangat berbakat
- 160 – 179 = Jenius
- 180 seterusnya = Sangat Jenius
Bagaimana cara menghitung skor IQ?
Secara historis, tes IQ telah dinilai dalam satu dari dua metode. Pada metode yang pertama, usia mental seseorang dibagi oleh usia kronologis lalu kemudian dikalikan dengan 100. Sementara metode lain termasuk membandingkan skor seseorang terhadap skor orang lain dalam suatu kelompok usia yang sama.
Untuk dapat menilai dan menafsirkan skor tes secara memadai, psikometrik menggunakan proses yang dikenal dengan standardisasi.
Proses standardisasi memasukkan unsur penghitungan tes ke sampel representatif dari seluruh populasi yang pada akhirnya akan mengikuti tes. Pada sampel awal ini akan mewakili populasi total seakurat mungkin dan mencerminkan banyak hal yang terdapat dalam populasi umum. Sebagai contoh, sampel yang representatif harus mencakup persentase yang sama dari individu jenis kelamin dan usia tertentu seperti yang akan ditemukan pada populasi total.
Setiap yang mengikuti tes harus menyelesaikan tes dalam keadaan yang sama seperti semua peserta lainnya dalam suatu kelompok sampel. Proses ini akan memungkinkan bagi para ahli psikometri untuk menetapkan aturan atau standar, yang mana skor individu nantinya bisa dibandingkan.
Dalam metode ini ahli psikometri menggunakan suatu proses yang dikenal dengan proses baku atau proses yang distandardisasi, yang memungkinkan untuk membandingkan dan menafsirkan makna dari skor IQ.
Proses ini dicapai dengan cara memberikan tes kepada sampel yang representatif, dan para ahgli menggunakan skor ini untuk menetapkan standar, biasanya disebut dengan norma, dimana semua skor individu bisa dibandingkan.
Karena skor median adalah 100, maka para ahli bisa dengan cepat menilai nilai tes dari individu terhadap median untuk menentukan di mana skor ini jatuh pada distribusi normal.
Sistem klasifikasi IQ bisa bervariasi dari satu penerbit dan penerbit berikutnya, meskipun banyak yang cenderung mengikuti sistem penilaian yang hampir sama.
- Misalnya, pada Skala Wechsler Adul Intelligence dan tes Stanford-Binet, skor yang masuk diantara skor 90 – 109 dianggap sebagai skor IQ rata-rata.
- Pada tes IQ yang sama, skor yang masuk diantara 110 – 119 dianggap sebagai skor IQ rata-rata tinggi. lalu skor yang masuk dintara 80 – 89 dikelompokkan sebagai IQ rata-rata rendah.
- Dalam kasus jika Anda melihat skor IQ Anda sekitar 100, maka Anda bisa dibilang memiliki apa yang dianggap sebagai IQ rata-rata. Namun tenang saja, karena Anda berada di wilayah yang baik – dan kebanyakan orang mendapatkan skor IQ dalam satu standar rata-rata ini.
Tes IQ dan Pengukuran Tingkat Kecerdasan
Tes kecerdasan adalah metode yang dirancang untuk mengukur kecerdasan kristal dan cairan. Kecerdasan yang terkristalisasi yaitu seperti termasuk pengetahuan dan keterampilan yang Anda dapatkan selama hidup Anda. Lalu kecerdasan cairan adalah kemampuan Anda untuk berpikir, memecahkan masalah, dan memahami informasi abstrak.
Kecerdasan cairan dianggap mandiri disamping belajar dan cenderung menurun di masa dewasa nanti. Sementara kecerdasan kristal, secara langsung berkaitan dengan belajar dan pengalaman sehingga cenderung akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Tes IQ dilakukan oleh seorang psikolog yang bersertifikat. Ada banyak jenis dari tes kecerdasan, tetapi kebanyakan memasukkan serangkaian subtes yang dirancang untuk mengukur kemampuan matematika, keterampilan bahasa, memori, keterampilan penalaran, dan kecepatan dalam memroses informasi. Skor dari subtest ini kemudian digabungkan untuk membentuk skor IQ secara keseluruhan.
Beberapa tes IQ paling umum yang banyak digunakan saat ini meliputi:
- Skala Kecerdasan Wechsler untuk Dewasa
- Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak
- Skala Kecerdasan Stanford-Binet
- Skala Kecerdasan Woodcock-Johnson
- Skala IQ Kaufman untuk Anak-anak
Penting untuk diketahui dan dicatat bahwa, disisi lain orang sering mengatakan tentang IQ rata-rata, IQ rendah dan jenius, namun tidak ada tes IQ tunggal. Banyak jenis tes yang berbeda yang digunakan saat ini termasuk Stanford-Bine, Wechsler Dewasa, serta Tes Woodcock-Johnson. Setiap tes individu bisa berbeda tergantung hal apa yang test, bagaimana skornya, dan bagaimana skor ini ditafsirkan.
Kontroversi Test IQ
Sejak pertamakali dimulainya tes kecerdasan, banyak psikolog dan akademisi yang memperdebatkan perbedaan kecerdasan, termasuk kemungkinan hubungan antara IQ dan ras. Selain keterkaitan antara ras dan IQ, orang juga telah mencoba untuk menghubungkan perbedaan IQ dengan faktor-faktor lain termasuk perbedaan jenis kelamin dan kebangsaan.
Salah satu faktor penting untuk dicatat adalah bahwa secara keseluruhan, skor IQ hari ini telah meningkat di seluruh dunia – sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek Flynn.
Perbedaan Skor IQ Rata-rata diantara Jenis Kelamin
Sejak lama sebagian peneliti berpendapat bahwa pria dan wanita memiliki keunggulan dalam hal IQ, sementara sebagian yang berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita. Satu studi menemukan tidak ada perbedaan rata-rata skor IQ antara pria dan wanita, namun ada kecenderungan yang variabel dalam skor IQ pada pria. Penelitian telah menemukan bahwa ada sedikit perbedaan dalam kinerja verbal dan spasial
Wanita berkinerja lebih baik pada beberapa tugas verbal, sementara pria lebih baik pada beberapa tugas kemampuan spasial. Namun peneliti meyakini bahwa perbedaan ini hanyalah sebagian karena perbedaan biologis yang juga dipengaruhi oleh budaya, pengalaman, dan pendidikan.
Kata-kata Bijak tentang IQ
- Skor IQ mungkin bisa mengungkapkan informasi tentang kemampuan individu dalam domain tertentu, namun yang tak kalah pentingnya adalah faktor-faktor lain termasuk yang terkait dengan keterampilan adaptif, EQ, dan kinerja juga merupakan indikator penting dari kemampuan individu.
- Jangan galau jika hasil test IQ Anda menunjukkan jika Anda bukanlah seorang yang tergolong dalam skor “jenius”, karena sebagian besar orang juga tidak masuk dalam kelompok genius. Sebaliknya, kebanyakan orang masuk pada kisaran kelompok 15 poin dari skor IQ rata-rata.
- Begitu juga halnya dengan memiliki IQ tinggi yang tidak menjamin kesuksesan, memiliki IQ rata-rata atau rendah juga tidak menjamin kegagalan atau hanya menjadi yang biasa-biasa saja. Ternyata faktor-faktor lain seperti kerja keras, ketahanan , ketekunan, dan sikap secara keseluruhan adalah bagian penting dari teka-teki ini.
Referensi:
Verbal and non-verbal intelligence changes in the teenage brain.
Ramsden S1, Richardson FM, Josse G, Thomas MS, Ellis C, Shakeshaft C, Seghier ML, Price CJ.
Sex Differences in Variability in General Intelligence: A New Look at the Old Question.
Johnson W1, Carothers A2, Deary IJ3.
Wikipedia – Intelligence Quotient