Penyebab sakit perut selama kehamilan

Tips cara mengatasi sulit tidur saat hamil - sakit perut saat hamilSakit perut selama kehamilan bisa terjadi karena sejumlah penyebab, yang paling sering yaitu perubahan hormon, pertumbuhan uterus, bakteri, dan infeksi virus. Baca artikel ini lebih banyak untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

Sekecil apapun kondisi yang terjadi selama kehamilan tidak boleh disepelekan, karena kemungkinan ada hal yang tidak Anda ketahui penyebabnya. Yang terbaik adalah memperhatikan kesehatan setiap hari, segala macam keluhan harus disampaikan dan tidak lupa untuk memeriksakan diri kepada dokter kandungan secara rutin.

Baca juga:

  1. Tidur yang Baik Saat Hamil
  2. Tekanan darah rendah selama kehamilan

Penyebab-penyebab sakit perut selama kehamilan

Sakit perut selama kehamilan yang tidak biasa atau tidak umum juga bisa terjadi, yaitu karena beberapa penyebab berikut :

Kehamilan ektopik:

Hal ini terjadi ketika ovum dibuahi dan tertanam di suatu tempat di luar rahim, yang sebagian besar terjadi di salah satu saluran tuba. Rasa sakit bisa dirasakan dalam waktu 6-7 minggu setelah pembuahan. Pengobatan yang tepat waktu adalah suatu keharusan; karena jika tidak, ovum yang dibuahi bisa pecah, dan hal ini akan menyebabkan komplikasi yang lain. Kehamilan ektopik menyebabkan sakit perut pada awal kehamilan.

Kehilangan Kehamilan:

Kehilangan kehamilan dalam waktu 20 minggu disebut juga dengan keguguran. Gejalanya adalah pendarahan atau bercak pada vag*na pada awal kehamilan, yang diikuti oleh rasa sakit perut. Pendarahan ini bisa berat atau ringan. Intensitas nyeri juga berubah-ubah, dan mungkin saja ringan atau berat, sebentar atau lama.

Kontraksi braxton :

Salah satu penyebab utama nyeri perut bagian bawah selama kehamilan adalah kontraksi braxton. Hal ini terutama dimulai pada trimester ketiga, yaitu pada saat wanita hamil sudah mulai merasa pengetatan pada rahim. Kontraksi semacam itu umumnya tidak teratur, jarang, dan tanpa rasa sakit. Mungkin disertai dengan nyeri punggung bagian bawah.

Kelahiran prematur:

Persalinan dikatakan prematur jika dimulai sebelum 37 minggu usia kehamilan. Dalam kasus persalinan prematur, salah satu rasa sakitnya adalah rasa terbakar di perut selama kehamilan. Gejala yang lainnya mencakup peningkatan keputihan, bercak atau perdarahan vag*na, terjadi  lima atau lebih kontraksi dalam satu jam, dan nyeri pinggang. Juga bisa dilihat dari perubahan cairan vag*na, seperti lebih banyak dan berlendir.

Plasenta abruption:

Plasenta abruption adalah suatu kondisi yang jarang terjadi, namun serius. Sebelum bayi lahir, sudah plasenta terpisah dari uterus. Gejala yang mendadak termasuk perdarahan hebat, nyeri uterus dan kram, sakit punggung, dan sering terjadi kontraksi. Hal ini juga akan terlihat dengan adanya penurunan aktivitas janin.

Preeklampsia:

Preeklamsia adalah gangguan selama hamil, yang membuat perubahan tertentu pada pembuluh darah berbagai organ seperti hati, otak, ginjal, dan plasenta. Karakteristik gejalanya adalah mata, tangan, kaki, dan pergelangan kaki bengkak. Hal ini terutama karena disebabkan oleh retensi air didalam tubuh. Selama preeklamsia berlangsung, gejalanya juga termasuk nyeri pada bagian atas dan bawah perut, sakit kepala parah, mual dan muntah, dan gangguan penglihatan.

Sembelit:

Nyeri ringan juga bisa disebabkan oleh sembelit. Perubahan hormon akan memperlambat gerakan makanan melalui saluran pencernaan. Meningkatnya ukuran rahim memberikan tekanan pada rektum, yang selanjutnya memperlambat pergerakan tinja yang melaluinya.

Infeksi kandung kemih:

Selama hamil, salah satu kerentanan pada wanita adalah terhadap infeksi saluran kemih(ISK). Berbagai indikasi yang mengarah kepada kondisi infeksi kandung kemih adalah urin keruh dan berbau busuk dan ada darah di dalamnya, seringkali mengalami dorongan kuat untuk buang air kecil, dan nyeri perut ringan. Infeksi ini juga bisa menyebar ke ginjal. Gejalanya adalah demam tinggi disertai dengan rasa tubuh gemetar, menggigil, dan berkeringat, terdapat darah atau nanah dalam darah, mual, muntah, dan sakit perut parah atau ringan.

Baca juga : Amankah minum antibiotik saat hamil?

Ligamen :

Ketika seorang wanita hamil telah melewati berbagai tahap kehamilan, ligamentum yang mendukungan rahim dalam peregangan panggul akan mengental, untuk mengakomodasi meningkatnya ukuran rahim. Hal ini menghasilkan rasa nyeri pada perut bagian bawah yang bisa sebentar, lama, dan sangat sakit. Peningkatan nyeri terjadi saat bangun dari tempat tidur atau kursi, batuk, dan berguling di tempat tidur. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada trimester kedua.

Penyebab lainnya :

Selain itu masih ada beberapa penyebab lain juga. Yang paling umum di antaranya adalah infeksi virus di perut, adanya batu di ginjal atau kandung empedu, radang usus buntu, radang pankreas, dan penyumbatan usus. Batu empedu sangat umum selama kehamilan, yang bisa menyebabkan penyakit kandung empedu dan pankreatitis. Pertumbuhan rahim yang menekan pada jaringan usus yang sakit, akan semakin memperburuk kondisi.

Sakit perut selama kehamilan bisa dihindari, baik yang umum atau tidak berbahaya, kita harus selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menghilangkan kemungkinan komplikasi yang terkait .

One Response

  1. Dyah sukowati Desember 3, 2015

Leave a Reply