Mata minus atau rabun jauh, yang secara medis dikenal dengan istilah myopia adalah gangguan penglihatan yang membuat penderitanya tidak bisa melihat dengan baik obyek benda yang jauh, namun masih baik untuk melihat obyek yang dekat seperti membaca. Masalah penglihatan yang buruk ini lebih umum dialami oleh orang dewasa yang lebih muda. Kemampuan fokus mata bisa mulai menurun pada masa kecil, dan terus menurun hingga masa remaja. Namun biasanya kondisi akan stabil pada awal usia 20-an, dan setelah itu kebanyakan orang merasa tidak perlu sering lagi untuk mengubah resep kacamata atau lensa kontak resep bahkan tidak sama sekali. Miopia lebih banyak mempengaruhi orang-orang Cina, Jepang, dan Asia Tenggara.
Penyebab Rabun jauh
Mata minus ini dikarenakan oleh lensa mata yang bentuknya tidak memungkinkan untuk bisa fokus pada objek yang jauh. Kornea adalah lapisan khusus pada permukaan mata yang lentur dan melakukan lebih banyak pekerjaan karena cahaya yang memasuki mata. Cahaya harus benar-benar membelok sehingga menciptakan gambar yang tajam. Ketika sinar cahaya paralel melewati kornea, maka kornea harus cukup mencembung dan fokus pada retina (membran yang sensitif terhadap cahaya yang melapisi bagian belakang mata). Lensa bertugas untuk menyesuaikan fokus yang baik. Pada kasus miopia, baik kornea yang terlalu membentuk cembung atau terlalu lama untuk kembali akan membuat cahaya bertemu di depan retina, dan pada saat mencapai retina gambar menjadi buram.
Rabun jauh sebagian besar disebabkan oleh masalah genetik dan bukanlah bentuk suatu penyakit. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa, orang yang banyak melakukan banyak pekerjaan yang mengharuskan lebih banyak fokus pada obyek yang sama mungkin lebih cenderung mengembangkan rabun jauh – hal ini misalnya terlalu sering dan lama menatap monitor komputer maupun gadget, atau terlalu sering membaca dalam waktu lama. Penyebab lain yang mungkin bisa mempengaruhi adalah, kurang nutrisi yang dibutuhkan oleh mata, sering membaca di tempat yang kurang cahaya, dan sering membaca sambil tidur.
Anak-anak yang lahir secara prematur juga tak jarang yang mengembangkan kondisi yang mempengaruhi bentuk mata, dan lebih mungkin untuk mengembangkan rabun jauh.
Gejala dan Komplikasi
Pertamakali orang mengetahui kalau dirinya menderita rabun jauh biasanya pada masa remaja, yaitu ketika mereka mungkin mengalami rasa sakit kepala, nyeri pada mata, serta mengetahui bahwa orang lain bisa melihat obyek yang jauh secara lebih baik darinya. Setelah mendapatkan kacamata resep, mereka mungkin akan merasakan sebuah kejutan saat melihat begitu jelas dan bagus nya pemandangan yang mereka lihat – bahkan penderita seringkali tidak menyadari bahwa mata manusia sebenarnya mampu berfungsi dengan baik. Gejala lain rabun termasuk kebutuhan menyipitkan mata untuk bisa melihat dengan jelas, sering berkedip dan menggosok mata.
Miopia hampir tidak pernah memburuk dengan cepat, namun beberapa penyakit seperti diabetes, bisa membuat rabun jauh berkembang lebih cepat. Penyakit yang paling mendasari biasanya yang menyebabkan masalah di bagian belakang mata. Karena komplikasi tersebut, maka bisa membuat penderita kesulitan untuk mengetahui apakah resep kacamata perlu dirubah. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah untuk memperoleh tes mata secara teratur.
Pengobatan mata minus
Ada tiga jenis pengobatan untuk rabun miopia, yaitu memakai kacamata, lensa Kontak, dan dilakukan operasi mata.
Daftar Konten
1. Kacamata
Bisa menatasi semua masalah penglihatan, termasuk hyperopia, miopia,dan astigmatisme. Lensa kacamata bifocal sangat membantu masalah penglihatan jauh dan dekat. Menggunakan kacamata adalah cara yang berbeda untuk membantu penglihatan secara jangka panjang. Kacamata juga bermanfaat untuk menghambat tingkat perkembangan kearah yang lebih parah, terutama untuk masalah rabun dekat.
2. Lensa Kontak
Lensa kontak juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi miopia. Namun untuk kasus miopia yang lebih berat, bisa menjadi tebal dan berat, sehingga beberapa orang kemudian merasa tak nyaman. Walaupun sudah digantikan oleh versi yang lunak dan lebih nyaman, tapi mungkin sulit untuk dibersihkan. Lensa kontak sekali pakai merupakan pilihan yang cukup populer. Contact lens mungkin lebih praktis, sayangnya membuat orang rentan mengalami infeksi mata. Namun resiko bisa diminimalisir dengan cara merawat dan membersihkan lensa kontak sesuai petunjuk, membuang tepat waktu, dan tidak digunakan saat tidur.
3. Operasi
Ada 3 metode operasi mata untuk memulihkan masalah kondisi mata ini, yaitu photorefractive photorefractive keratectomy (PK), laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK), dan radial keratotomy (RK). Metode laser RK sudah jarang digunakan, sementara yang paling sering adalah Lasik dan PK. Namun RK terkadang digunakan untuk mengoperasi mata silinder yang parah, yaitu caranya dokter mata memotong sekitar kornea dengan tepat menggunakan pisau berlian kecil.
Pada PRK operasi menggunakan laser yang dikendalikan oleh komputer untuk menghilangkan epitel, kemudian merusak lapisan kulit tebal kulit yang diukur dari kornea.
LASIK sama dengan PRK, kecuali lipatan epitel pertamakali dipotong menggunakan pisau berlian, dan penggunaan laser untuk menghilangkan jaringan dari lapisan tebal kulit bagian kornea, lalu penutup diletakkan kembali pada tempatnya menempel tanpa lem atau jahitan. Prosedur lasik memiliki waktu pemulihan lebih cepat dari PK, tetapi mungkin berkesempatan sedikit lebih tinggi terjadi komplikasi selama operasi.
Perbaikan prosedur ini masih terus-menerus dalam pengembangan. Salah satu contoh adalah “wave front” atau “custom” LASIK, di mana komputer memetakan masalah penglihatan yang membutuhkan koreksi, dan meningkatkan keakuratan hasilnya. Prosedur yang lain mencakup penyisipan cincin kecil yang bisa dilepas ke dalam kornea untuk mengurangi risiko komplikasi.
Operasi ini sendiri berlangsung cepat (dalam hitungan beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun mata akan terasa perih selama beberapa hari sesudahnya. Operasi hanya bisa dilakukan pada mata yang sehat yang tidak terinfeksi, dan tidak cocok untuk anak-anak dan remaja yang penglihatannya masih berubah.
Bukan berarti setelah operasi segala kondisi mata bisa teratasi dengan sempurna, yang ditunjukkan oleh hasil studi berbeda-beda; namun kebanyakan orang yang telah dilakukan operasi laser telah mengalami peningkatan penglihatan. Penting untuk diingat, bahwa walau bagaimanapun ada beberapa orang yang tidak mengalami peningkatan penglihatan pasca operasinya – bahkan beberapa orang berakhir dengan penglihatan yang semakin buruk.
Pencegahan :
Miopia mungkin bisa dicegah atau dihambat perkembangannya dengan melakukan beberapa hal. Bahkan, mungkin juga bisa semakin ringan dengan cara melakukan beberapa hal berikut :
- Melakukan latihan mata setiap hari, seperti melihat berbagai objek pada jarak yang berbeda (jauh dan dekat secara bergantian), mengedipkan mata secara normal (tidak terlalu cepat dan lambat), menutup mata dengan telapak tangan, serta melihat benda bergerak. Hal ini untuk melatih kornea mata agar bisa lentur. Kurangi waktu melihat layar ponsel atau komputer, terutama saat didalam tempat yang gelap.
- Mengonsusmi sayuran dan buah-buahan bergizi, terutama yang bermanfaat menunjang penglihatan seperti, salmon, alpukat, bawang putih, bawang merah, telur, bayam, wortel, jeruk, sayuran berdaun hijau, dan lain-lain. Baca juga : Buah sayuran untuk kesehatan mata
- Nikmatilah pemandangan alam yang luas dan hijau. Anda mungkin harus sering bepergian ke pegunungan untuk melihat pohon-pohon hijau, atau pulang ke desa kampung halaman untuk melihat persawahan. Selain itu, pemandangan laut yang luas juga bisa mengurangi mata minus.
- Menggunakan kacamata dengan lensa terpolarisasi adalah terapi yang sangat bagus untuk mengurangi silau.
Demikian informasi tentang rabun jauh atau mata minus. Dengan mengetahui lebih banyak, diharapkan kita bisa mengatasi dan merawat kondisi ini dengan baik dan tepat.
Thanks atas info yg sangat bermanfaat.