Apa yang terjadi ketika ginjal kita rusak? Ginjal adalah semacam filter yang bertugas menyaring racun dan kotoran dari darah sekaligus mengatur cairan dalam tubuh. Tentu saja yang terjadi ketika ginjal kita rusak maka darah yang berperan sangat penting bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh menjadi padat kotoran dan racun. Tak hanya itu, cairan tubuh yang menjadi tak terkendali dapat menyebabkan banyak gejala lain seperti diare, sering buang air kecil, dan pembengkakan tubuh.
Betapa pentingnya fungsi ginjal bagi tubuh. Ketika ginjalnya rusak tak berfungsi maka orang dikatakan mengalami gagal ginjal, yang secara medis diharuskan melakukan cuci darah/dialisis dengan alat bantu sebagai pengganti ginjal agar tetap bisa bertahan hidup – biasanya seminggu 2 kali cuci darah. Sayangnya, ginjal ini adalah organ yang memiliki batas kemampuan dan bisa rusak kapan saja termasuk akibat gaya hidup yang buruk.
Banyak penyebab gagal ginjal, termasuk gaya hidup yang buruk yang mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung zat kimia tertentu bisa dengan mudah merusaknya. Ternyata energi drink dan minuman bersoda yang kita sukai terutama saat berkegiatan diluar ruangan ini bisa menimbulkan masalah pada ginjal hingga merusaknya jika konsumsinya tidak dikendalikan.
Baca juga : 10 Cara untuk Mencegah Penyakit Ginjal
Berikut alasan kenapa energi drink, dan minuman bersoda bisa merusak ginjal :
Bahan-bahan aktif secara alami juga ditemukan dalam makanan lain, namun konsentrasi yang tinggi pada minuman energi dapat terkait langsung dengan kerusakan ginjal. Asupan energi drink yang moderat tidak akan memberikan efek berkelanjutan pada tubuh, dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan akan meningkatkan risiko, terutama ketika dicampur dengan alk*hol atau diminum setelah olahraga atau beraktifitas fisik.
Demikian juga dengan minuman bersoda. Sayangnya soda yang memberikan rasa menyegarkan dapat memiliki efek negatif pada ginjal.
Daftar Konten
Kandungan kafein tinggi pada minuman energi
1 kaleng 8 ons minuman energi bisa mengandung sekitar 70 sampai 80 miligram kafein. Asupan kafein moderat sekitar 200 miligram per hari tidak mungkin memiliki efek buruk bagi kesehatan negatif. Tapi ketika asupan sudah mencapai 600 mg atau lebih per-hari dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Minum 1 atau 2 kaleng minuman energi per hari mungkin tidak berdampak pada ginjal.
Minuman Energi Mengandung Taurine dan Ginseng
Taurin dan ginseng adalah bahan yang lebih umum dalam minuman energi, yang dalam dosis kecil umumnya tidak berbahaya. Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2002 di jurnal Nephrology Dialysis Transplantation mengungkapkan bahwa kandungan taurin dalam minuman energi dapat menyebabkan akumulasi taurin yang berlebihan di dalam tubuh pada orang yang memiliki masalah ginjal sebelumnya; misalnya ginjal tidak dapat menyaring secara efektif.
Ginseng sebenarnya justru terkait dengan peningkatan fungsi ginjal, tapi bila dikombinasikan dengan kafein seperti umumnya minuman energi – dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal meski tidak secara langsung.
Mengandung Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah salah satu hal yang paling buruk ketika Anda masukkan ke dalam tubuh Anda. Aspartam adalah neurotoxin kuat yang sebenarnya adalah zat kimia yang dibuat di laboratorium. Kebanyakan minuman soda dan minuman energi menggunakan pemanis buatan.
Kandungan Zat Pengawet
Natrium benzoat adalah zat pengawet umum untuk beberapa makanan termasuk minuman soda atau energi drink. Zat pengawet ini banyak dikatakan aman, namun ketika dikombinasikan dengan vitamin C, natrium benzoat ini akan bereaksi berubah menjadi karsinogen yang disebut benzena.
Zat lainnya yang bisa terdapat adalah fenilalanin, yang merangsang sel-sel otak dan dapat menyebabkan kematian sel secara dini.
Soda dan Penyakit Ginjal
Ginjal berfungsi utama membuang racun metabolis dan kelebihan air dari tubuh. Penyakit ginjal kronis menyebabkan penurunan secara bertahap kemampuan ginjal untuk melakukan fungsi ini dengan benar. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiolog tahun 2007, menunjukkan bahwa minum 2 botol atau lebih soda per hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Cola mengandung asam fosfat yang banyak menyumbang untuk pembentukan batu ginjal. Mungkin tidak semua soda mengandung asam fosfat, tapi minum hampir semua soda secara teratur dapat menyumbang pembentukan batu yang lebih besar dan menyebabkan gagal ginjal secara keseluruhan.
Menurut Journal of American Society of Nephrology dalam studi tahun 2009, minuman bersoda mengandung pemanis yang paling menonjol yaitu fruktosa. Apakah sendiri, dalam bentuk glukosa-fruktosa, atau sebagai tinggi fruktosa sirup jagung. Baik hanya fruktosa saja atau gabungan glukosa fruktosa dapat meningkatkan pembentukan batu ginjal dan kerusakan ginjal.
Menurut artikel di Clinical Journal of American Society of Nephrology yang mempublikasikan sebuah penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa bahkan diet soda memiliki efek negatif pada ginjal Anda. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang minum dua atau lebih soda sehari lambat laun mengalami penurunan kemampuan ginjal mereka untuk menyaring limbah dari aliran darah secara signifikan.
Para peneliti dari Universitas Osaka di Jepang meneliti di hampir 8.000 karyawan dengan fungsi ginjal normal. Para peserta ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu yang minum satu soda sehari, dua sehari, dan yang tidak minum minuman bersoda apapun. Setelah dipantau selama 3 tahun, hasilnya mengejutkan! Lebih dari 10% dari kelompok yang minum dua soda sehari mengembangkan tingkat protein yang abnormal tinggi dalam urin – artinya merupakan faktor risiko untuk penyakit ginjal stadium akhir!.
Tak cukup hanya itu, minumkan bersoda juga bisa memicu terjadinya Penyakit diabetes.
Tapi Anda masih bisa menghindari efek negatif dari kedua jenis minuman yang sangat menyenangkan rasanya ini dengan cara membatasi konsumsinya. Tak lebih dari satu soda per hari, atau tak lebih dari 2 kaleng minuman energi.
