Labu Kuning (Waluh) sebagai MPASI Balita terbaik

Labu Kuning (Waluh) sebagai MPASI Balita terbaikLabu kuning atau yang sering disebut dengan nama Waluh ini saya kira sudah banyak dikenal dimana-mana. Waluh adalah buah dari tanaman yang tumbuhnya merambat, dan bisa berbuah kapan saja tak mengenal musim. Dengan demikian, kita tidak terlalu sulit untuk mendapatkan buah sayur ini dipasar tardisional maupun supermarket dengan harga yang terjangkau. Kalau mau jenis yang impor juga boleh, namun pada umumnya rata-rata kandungan gizinya sama.

Labu kuning yang berwarna oranye ini sangat kaya akan kandungan gizi alami yang sangat dibutuhkan oleh kesehatan kita. Kandungan nutrisi  terbanyak waluh adalah beta karoten, vitamin A, serat, vitamin C, vitamin K, dan Niacin atau vitamin B3. Untuk mineral, buah sayur ini menyediakan kalium, zat besi, fosor, magnesium, dan kalsium. Sementara itu buah waluh sangat rendah lemak dan kolesterol, namun tinggi serat. Beta karoten adalah bentuk nutrisi yang akan dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh, dan sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan kesehatan penglihatan kita.

Baca juga: Manfaat Betakaroten bagi kesehatan tubuh

Waluh / labu kuning sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan manfaatnya bagi balita

Bayi setelah berumur 6 bulan sudah membutuhkan makanan padat selain minum susu atau ASI. Mengingat akan kandungan gizinya yang sangat lengkap dan tinggi, labu kuning kini sudah banyak dipercaya oleh banyak ibu-ibu untuk dijadikan MPASI terbaik. Selain harganya yang murah dan mudah didapat serta memiliki rasa yang lezat, balita yang diberikan akan menuai banyak manfaat dari mengkonsumsi labu kuning. Juga, Ibu-ibu juga tak perlu repot-repot untuk memperoleh dan mengolah labu kuning menjadi makanan yang disukai oleh balitanya. Labu kuning bisa dibuat berbagai bentuk cake dan kue-kue basah lainnya yang disukai oleh anak-anak.

Baca juga: Manfaat makan kwaci biji labu bagi kesehatan

Manfaat waluh untuk balita

Memberikan nutrisi penting : Vitamin dan mineral yang ditemukan dalam labu secara ideal sangat cocok untuk perkembangan balita, yaitu kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, vitamin A, folat, riboflavin, vitamin E dan vitamin K. Kalsium dan magnesium membantu membangun tulang kuat, zat  besi untuk memproduksi hemoglobin atau sel darah merah, fosfor untuk fungsi pencernaan, fungsi otak, pembentukan protein, keseimbangan hormon, dll.  Vitamin C adalah unsur gizi penting untuk sistem kekebalan yang kuat, sementara vitamin A adalah untuk penglihatan mata yang lebih baik .

Membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat: Selain sebagai sumber vitamin C , labu juga mengandung beberapa biokimia yang penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Studi telah menunjukkan bahwa labu kuning juga mempromosikan proliferasi limfosit limpa dan menghacurkan aktivitas sel terinfeksi dan kanker .

Sifat obat cacing :Balita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi mikroba tetapi dari organisme makroskopis dan cacing. Labu memiliki sifat obat cacing yang baik, yang tidak hanya bersifat menyembuhkan tetapi juga pencegahan bila dikonsumsi secara teratur.

Sumber antioksidan : Tidak hanya mengandung vitamin, mineral dan beberapa kandungan biokimia, tetapi waluh juga mengandung antioksidan. Antioksidan adalah biokimia yang berguna untuk mengurangi efek oksidatif pada berbagai organ dan membantu melindunginya. Antioksidan ini tidak hanya penting bagi orang dewasa, balita juga sangat membutuhkannya.

Sifat antimikroba : Labu telah dikatakan diatas memiliki sifat antimikroba. Serangan mikroba pada bayi dan anak-anak lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Sistem kekebalan tubuh pada balita atau anak-anak relatif lebih lemah daripada orang dewasa. Dengan demikian, makanan yang bisa memberikan sifat anti mikroba bisa sangat baik bagi balita.

Perhatian:

Kelebihan makan-makanan yang mengandung tinggi betakaroten seperti waluh dan wortel pada balita bisa menyebabkan kulit mereka menjadi kuning. Hal ini karena sistem pencernaan balita masih belum begitu baik untuk mencerna betakaroten. Walaupun warna kuning ini akan menghilang jika konsumsinya dihentikan, sebaiknya tidak memberikan waluh kepada anak secara berlebihan. Tanyakan kepada dokter jika ada kondisi tertentu pada balita Anda.

Leave a Reply