Mengetahui kondisi kesehatan berdasarkan warna urin

tanda kesehatan dari warna air seniApa yang kita buang dari tubuh sebagai limbah bisa mencerminkan apa yang sedang terjadi dalam tubuh kita, apakah itu tubuh sedang sehat, kurang sehat, atau pertanda tertentu lainnya. Dalam hal ini, terutama warna dari air seni atau urin tertentu bisa menunjukkan ketika tubuh Anda sedang dehidrasi, kelebihan minum, bahkan tanda-tanda organ vital Anda yang kurang berfungsi.

Tak hanya warna urin, warna pup juga memberikan signal kondisi kesehatan Anda. Jangan ketinggalan informasi nya : Mengetahui Kondisi kesehatan dari warna feses atau pup

Berbagai warna urine, mulai dari yang transparan, kuning, atau merah muda, mungkin menunjukkan tentang kesehatan seseorang.

Banyak pergeseran warna urin hanya sebagai cara tubuh untuk menjelaskan karena sedang terhidrasi pada waktu tertentu. Tetapi jika warna air kencing Anda mulai terlihat sangat aneh, faktor lain mungkin bisa saja terjadi. Ada beberapa warna yang mengarah kepada masalah pada organ tubuh tertentu. Urin terlihat ada darah, itu adalah tanda adanya sesuatu pada saluran kemih, ginjal, kandung kemih, prostat atau uretra. Jika warnanya lebih ke kecoklatan, bisa menunjukkan adanya masalah pada hati. Akan tetapi itu hanyalah semacam indikasi pertama, yang masih membutuhkan kepastian lebih banyak dari mikroskop.

Berikut tanda-tanda warna yang berbeda dari air seni – yang bisa menunjukkan kondisi kesehatan Anda

Warna urin jernih/ transparan

Jika air seni Anda benar-benar jernih, ini mungkin merupakan tanda jika Anda telah minum terlalu banyak air. Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, termasuk kelebihan minum air. Hal ini beresiko menipiskan kadar garam dalam tubuh, namun kelebihan minum air jarang menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun jika Anda terlalu memaksa untuk minum air secara berlebihan, bahaya bisa saja terjadi.

Warna urin kuning atau coklat madu

Nuansa kuning pada urin menunjukkan mungkin tubuh Anda sudah cukup cairan, tapi warna yang lebih gelap, itu bisa menjadi tanda jika tubuh Anda sedang memerlukan cairan.

Urin berwarna cokelat atau kecoklatan

Warna cokelat pada urin bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda hanya mengalami dehidrasi. Namun, ada baiknya jika Anda memeriksakan kesehatan ke dokter, karena urin berwarna coklat juga bisa menjadi indikasi dari masalah di hati, terutama jika terus berlanjut meskipun merasa sudah cukup minum.

Jika Anda ada penyakit hati atau empedu, beberapa kadar garam dalam empedu yang harus diproses oleh hati, masuk dalam darah dan hilang melalaui feses, yang berakhir pada urin.  Orang dengan penyakit liver yang parah bisa mengeluarkan urin berwarna kecoklatan.

Jika warna kecokelatan urin Anda sudah terlihat mengkhawatirkan, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mendapatkannya diagnosa yang jelas.

Urin berwarna merah muda atau kemerahan

Rona warna merah pada air seni bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang besar. Dalam urologi, peringatan yang paling menonjol adalah warna merah, yang bisa berasal dari makanan yang Anda makan, dan zat-zat lain dalam makanan. Dan jika warna merah itu dari darah, seringkali merupakan masalah.

Jika Anda melihat merah muda atau merah pada air seni Anda, walaupun hanya sekali pantas untuk diperiksakan kedokter. Ada banyak kondisi kesehatan dalam daftar, baik yang ringan maupun membahayakan bisa menyebabkan darah dalam urin, ginjal, ISK, batu di ginjal, atau infeksi kandung kemih, bahkan kanker ginjal, kandung kemih, dan prostat.

Setelah dokter Anda menganalisis sampel urin, maka dengan cepat ia akan bisa menentukan, apakah warna merah muda atau merah dalam urin Anda, sebenarnya disebabkan oleh darah, atau sesuatu yang lain – dan bisa dilanjutkan dengan tindakan yang tepat.

Urin berwarna Biru atau hijau

Bagi kebanyakan orang, melihat warna urin yang biru atau hijau bisa sangat mengejutkan, karena warna urin seperti ini sangat langka. Sementara itu beberapa penyakit yang jarang diketahui, termasuk porfiria(kondisi enzim keturunan), bisa mengakibatkan seseorang mengeluarkan urin berwarna biru atau hijau. Perubahan warna urin ini tidak akan menjadi tanda pertama dari penyakit pada beberapa orang. Terkadang orang bisa buang air kecil dengan warna aneh setelah makan makanan tertentu juga. Hal ini tergantung seberapa baik(zat pewarna) diserap oleh usus, dan betapa mudahnya masuk ke ginjal –  ada banyak zat-zat pewarna makanan yang tidak diserap, dan keluar melalui saluran pencernaan(ini adalah tanda mengapa feses seringkali juga terlihat dalam berbagai warna).  Dan ketika diekskresikan dalam urin, itu pasti bisa menyebabkan perubahan warna, dan mungkin ada beberapa faktor genetik yang mempengaruhi. Tapi bagi kebanyakan orang, pewarna makanan mempengaruhi mereka. Obat-obat tertentu juga bisa membuat warna-warna yang tidak biasa pada urin.

Faktor-faktor lain selain warna urin – termasuk bau

Apakah air seni Anda berbau seperti tidak pada umumnya?.

Bau pada urin biasanya tidak seperti indikator penyakit secara langsung, ini jauh lebih dari sekedar indikator dari makanan atau obat yang sudah Anda makan/minum.

Kadang-kadang konsistensi urin juga bisa muncul aneh, misalnya urin terlihat berbusa dari biasanya. Meskipun hal ini mungkin hanya akibat dari buang air kecil dengan menggunakan kekuatan yang lebih besar dari biasanya, namun terkadang bisa menjadi indikator gejala yang berhubungan dengan kesehatan. Urin berbuih selain karena efek kekuatan dorongan yang berlebih, bisa jadi merupakan pertanada adanya protein dalam urin.

Protein dalam urin bisa menjadi indikasi dari masalah ginjal,  jadi jika Anda khawatir mintalah dokter untuk menganalisis urin Anda.

Orang harus merasa nyaman ketika berkonsultasi dengan dokter, jika melihat sesuatu yang aneh dalam urin – dan harus memastikan bahwa dokter selalu melakukan analisa urin pada saat dilakukan pemeriksaan fisik rutin.

Perhatian!

Urin adalah sesuatu yang kebanyakan kita lihat beberapa kali dalam sehari. Melihat dari warna urin hanyalah tanda awal untuk berkonsultasi dengan dokter, bukan cara untuk menentukan diagnosis akhir suatu penyakit.

Leave a Reply