12 Jenis Penyakit Pencernaan(Lambung dan Usus) yang Paling Umum

Penyakit yang menyerang lambung dan usus digolongkan sebagai penyakit pencernaan, yang bisa terdiri dari banyak macam jenisnya. Kondisi umum atau yang seringkali terjadi dan banyak dikeluhkan orang akan kita bahas semuanya disini. Dengan mengenali gejalanya maka kita bisa memahami apa sesungguhnya yang terjadi pada perut kita, sehingga bisa segera mencari pengobatan yang tepat.

Mungkin Anda pernah memiliki gas berlebihan diperut dan merasakan kembung. Secara umum biasanya ini disebabkan oleh diare biasa, tapi kalau diare kok BAB normal saja bahkan sedikit sembelit. Contoh seperti ini yang sering membuat kita bingung dan memunculkan kekhawatiran tentang penyakit perut yang lebih serius. Memang sangat sulit bagi awam untuk mengenali penyebab yang sesungguhnya, sehingga tahu apa pengobatan yang sesungguhnya.

Seperti misalnya kondisi asam lambung dan maag. Hal ini sebenarnya adalah dua kondisi sangat berbeda, dan pengobatannya pun berbeda meskipun sama-sama berawal dari lambung. Untuk itu mungkin Anda perlu mengenali beberapa penyakit perut berikut termasuk usus dan lambung melalui gejala, penyebab serta pengobatannya.

Biasanya gejala yang terjadi di perut bagian atas menunjukkan adanya masalah pada organ-organ di bagian atas sistem pencernaan termasuk kerongkongan dan lambung. Lalu gejala yang terjadi lebih ke bawah menunjukkan masalah pada organ di bagian bawah sistem pencernaan  termasuk pankreas, kandung empedu, usus, dan rectum.

Jenis penyakit pencernaan lambung dan usus

Berikut ini 12 Jenis Penyakit Pencernaan mulai dari Lambung dan Usus yang Paling Umum di keluhkan Orang dan patut diwaspadai:

1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau Penyakit Asam Lambung

GERD kalau dimasyarakat umumnya dikenal dengan penyakit asam lambung. Kondisi ini adalah di mana zat asam lambung yang diproduksi untuk membantu mencerna makanan naik ke kerongkongan yang menyebabkan sensasi rasa terbakar di dada atau tenggorokan. Ini buka masalah yang bisa diabaikan, karena jika tidak diobati beberapa jenis penyakit  GERD dapat merusak kerongkongan atau bisa lebih luas lagi seperti penyakit paru-paru.

Test PH/keasaman adalah cara yang paling banyak digunakan dan akurat untuk mendeteksi masalah GERD. Beberapa perubahan gaya hidup seperti tidak minum kopi, coklat, kurangi makanan berlemak, tidak minum-minuman beralkohol, dan tidak mer*kok. Penggunaan obat antasida serta obat-obatan lain adalah salah satu cara pengobatan GERD yang ringan. Jika lebih berat, obat yang lebih kuat atau kombinasi pengobatan juga diperlukan.

Kunjungi dokter ketika merasa sulit bernafas/sesak nafas, muntah-muntah, dan mengeluarkan cairan hijau atau coklat dari meludah.

Baca juga : Makanan yang baik untuk mengatasi Asam lambung tinggi

2. Ulkus Peptikum/Tukak Lambung atau Maag

Ulkus peptikum adalah jenis sakit perut yang terjadi dilambung atau duodenum. Gejala-gejala tukak lambung bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Dalam kasus yang sering, tukak lambung disebabkan oleh bakteri yang dikenal dengan Helicobacter pylori (H. pylori) .

Kondisi ini seringkali diobati menggunakan antibiotik serta obat-obatan lainnya .

Baca juga : Makanan yang boleh dimakan atau harus dihindari penderita sakit maag

3. Gastritis

Penyakit Gastritis bisa diketahui ketika ada peradangan pada lapisan lambung. Hal ini bisa mengakibatkan berbagai macam gejala pada pencernaan. Gastritis bukan GERD, tapi gejalanya bisa sama dengan GERD/asam lambung. Oleh karena itu gastritis seringkali diobati dengan cara yang sama dengan pengobatan GERD yaitu diberikan obat mengurangi asam lambung.

4. Gastroparesis

Gastroparesis adalah suatu kondisi di mana ada penundaan selama proses pengosongan lambung ke dalam usus kecil. Gejala utamanya adalah rasa mual, merasa kenyang terus padahal belum makan, bahkan muntah yang terkait dengan makanan. Obat perubahan pola makan adalah pilihan lain untuk mengobati gastroparesis.

5. Masalah Kandung Empedu

Batu empedu adalah salah satu jenis masalah yang bisa terjadi pada kandung empedu. Hal ini adalah endapan yang terbentuk di dalam kantong empedu dan saluran empedu yang menjadi keras seperti kristal/mengkristal.

Nyeri dari batu empedu biasanya terjadi suatu waktu dengan rasa sakit yang terasa di perut bagian atas. Batu empedu bisa di hilangkan dengan jalan melarutkannya dengan menggunakan obat-obatan, namun jika tidak berhasil umumnya diangkat melalui operasi.

Batu empedu bukanlah satu-satunya kondisi yang terkait dengan kantong empedu. Ada penyebab lain mengapa Anda mengalami masalah sakit empedu. Bahkan beberapa orang memiliki gejala ini bahkan setelah kandung empedu telah diangkat.

Batu empedu bisa terjadi ketika terlalu banyak kolesterol atau kotoran yang mengendap di empedu.

6. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana tubuh seseorang tidak mempunyai enzim yang tepat untuk mencerna gula yang dihasilkan dari produk susu. Jika Anda tidak toleran terhadap laktosa,  maka akan menunjukkan gejala masalah pencernaan seperti diare, gas, kembung, dll setelah tak lama makan makanan dari susu yang mengandung laktosa; seperti susu dan keju. Pengobatannya termasuk menghindari atau membatasi makanan-makanan yang mengandung laktosa yaitu susu dan produk susu.

7. Radang Usus atau Inflammatory bowel disease(IBD)

Kondisi ini merupakan sekelompok gangguan usus yang menyebabkan peradangan berkepanjangan pada saluran pencernaan, yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, dan usus besar. Hal ini yang bekerja untuk memecah makanan, menyerap nutrisi, serta membuang materi dan limbah yang tidak dapat digunakan tubuh. IBD ini bisa terjadi di mana saja di sepanjang saluran pencernaan dan mengganggu proses yang normal. IBD bisa mengganggu bahkan bisa sangat menyakitkan, dan dalam beberapa kasus bahkan membahayakan jiwa.

Dua penyakit pencernaan yang paling umum yang berada dibawah golongan radang usus IBD adalah Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn; baca tentang keduanya dibawah :

8. Penyakit Chron

Penyakit Crohn merupakan bagian dari sekelompok kondisi pencernaan yang disebut dengan penyakit radang usus (IBD). Untuk Crohn, yang paling umum adalah terjadi pada bagian terminal ileum, yaitu yang menghubungkan ujung  usus kecil dan awal dari usus besar; namun chron juga dapat mempengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan.

Ahli masih tidak yakin apa penyebab dari  penyakit ini, namun diduga faktor genetika mungkin yang berperan. Gejala umum Penyakit Crohn adalah sakit perut, diare, perdarahan rektum, penurunan berat badan, dan demam. Pengobatan untuk penyakit ini tergantung dari gejala yang bisa meliputi obat penghilang rasa sakit .

9. Kolitis Ulceratif (Ulcerative Colitis)

Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD). IBD ini terdiri dari sekelompok penyakit yang mempengaruhi saluran pencernaan, sementara Kolitis Ulceratiful  terjadi ketika lapisan usus besar, rektum, salah satu atau keduanya mengalami radang. Peradangan ini menghasilkan luka kecil/borok pada lapisan usus. Hal ini biasanya dimulai dari rektum lalu menyebar ke atas dan dapat mengenai seluruh bagian usus besar.

Penyebab kolitis ulseratif  tidak diketahui secara pasti, genetik, lingkungan, dan sistem kekebalan tubuh semuanya bisa berperan.

Peradangan ini akan menyebabkan usus bisa memindahkan isinya dengan sangat cepat dan sering mengosongkan diri. Sel-sel pada permukaan lapisan usus mati maka luka terbentuk. Luka bisa menyebabkan perdarahan, lendir, dan nanah.

10. Penyakit Celiac

Penyakit Celiac adalah kondisi yang terjadi akibat gangguan autoimun di mana makanan yang mengandung gluten yang memicu respon sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada usus kecil. Orang yang memiliki penyakit celiac bisa menderita berbagai macam gejala sakit perut, namun yang paling sering adalah diare kronis.

Pengobatan penyakit celiac yang paling penting adalah diet bebas gluten. Meskipun hal ini bukanlah perkara mudah, tapi jika dilakukan itu akan sangat membantu.

11. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS adalah kondisi yang menyebabkan nyeri perut kronis. Gejala IBS termasuk diare,  sembelit, atau berganti-ganti. Hal ini berbeda pada setiap orang dan beberapa orang memiliki salah satu gejala yang lebih dominan dari yang lain.

Karena sifat IBS bermacam-macam, maka sangat penting untuk membahas pilihan pengobatan yang cocok dengan dokter Anda. Hal ini seringkali termasuk perubahan diet, penggunaan obat, resep obat, dan  lainnya.

12. Divertikulitis

Kondisi pencernaan lain ada yang disebut diverticulosis, yaitu kondisi di mana terbentuknya kantung pada lapisan usus besar. Diverticulitis didiagonosis apabila kantong ini meradang. Gejala yang dapat dirasakan mungkin dimulai dari rasa nyeri ringan diperut bagian bawah,  dan kemudian makin memburuk seiring dengan infeksi yang meningkat, kemudian meningkatnya rasa sakit, demam, mual, dan muntah.

Seperti banyak kondisi gastrointestinal, perawatan bervariasi. Obat-obatan dan solusi alami dapat digunakan bersama dengan diet yang direncanakan dengan hati-hati .

Demikian 12 Penyakit umum padaa Pencernaan termasuk perut bagian atas yaitu lambung, kerongkongan, dan empedu serta perut bagian bawah seperti usus besar dan usus kecil yang patut diwaspadai.

Leave a Reply