Jenis-jenis Zat Antioksidan dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Antioksidan adalah nutrisi dalam makanan yang  bermanfaat untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas(molekul yang bisa merusak sel-sel), dan mungkin berperan untuk penyakit jantung, kanker, penuaan dini, kerentanan terhadap virus, dan kondisi lain seperti asma, masalah penglihatan, dan Alzheimer. Faktor – faktor seperti polusi, paparan sinar matahari, stres, merok*k, dan alkoh*l bisa semakin mempercepat pembentukan radikal bebas. Baca juga : Manfaat antioksidan

Jenis-jenis antioksidan yang paling umum dikenal:

Jenis-jenis antioksidan dan manfaatnya bagi tubuh

Image: pixabay

Ada banyak jenis zat Antioksidan, dan yang paling utama dikenal terdapat dalam 2 kategori, yaitu flavonoid dan non flavonoid.

Antioksidan Flavonoid

Flavonoid adalah antioksidan dibawah kelas polifenol, adalah senyawa antioksidan yang terutama ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Hal ini diketahui sebagai pigmen yang membentuk warna kuning, biru, ungu, atau merah pada daun, buah, umbi, bunga. Terdapat lebih dari 4.000 flavonoid yang dikenal, dan bisa dibagi lagi menjadi beberapa kelompok :

  • Antocianidin – Kelompok antioksidan ini pada umumnya ditemukan dalam makanan yang berwarna merah dan biru, seperti buah berry, dan anggur. Kelompok jenis ini bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, yang pada akhirnya mencegah penyakit stroke, darah tinggi, dan jantung.
  • Flavanol – Jenis antioksidan ini bisa dipecah lagi menjadi tiga kelas yaitu : katekin, theaflavin, dan proantocianidin. Antioksidan Katekin dan theaflavin banyak ditemukan dalam teh. Hal ini terutama teh hijau yang diketahui lebih tinggi mengandung katekin, disisi lain, teh hitam lebih kaya theaflavin. Salah satu senyawa, khususnya epikatekin telah terbukti bermanfaat meningkatkan aliran darah, dan mungkin juga baik bagi kesehatan jantung. Kakao, bahan utama untuk membuat dark chocolate ditemukan mengandung epikatekin lebih tinggi. Proantocianidin lebih banyak ditemukan dalam coklat, buah apel, berry, anggur dan anggur merah. Nutrisi ini bisa meningkatkan vitamin C dalam sel, serta bisa menghambat kerusakan kolagen, protein yang paling banyak terdapat dalam tubuh.
  • Flavanon – Kelompok antioksidan ini banyak ditemukan dalam buah jeruk dan lemon.
  • Flavonol – Flavonoid jenis ini paling banyak ditemukan, dan dalam kelompok ini terdapat quercetin, yang banyak ditemukan dalam bawang, daun bawang, kale, brokoli, buah apel, dan teh. Anggur merah juga diketahui mengandung tinggi quercetin.
  • Flavon – Sumber makanan dari kelompok antioksidan ini relatif lebih sedikit. Flavon terutama ditemukan dalam kulit buah jeruk, juga dalam makanan seperti peterseli, thyme, seledri dan cabai.
  • Isoflavon – Kelompok antioksidan ini adalah yang paling banyak terdapat dari sumber makanan daripada antioksidan flavonoid lainnya. Kedelai mengandung genistein flavonoid, dan kacang-kacangan juga mengandung isoflavon. Beberapa studi telah menemukan bahwa flavonoid dalam kedelai bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah, mencegah osteoporosis, dan bisa meringankan gejala menopause.

Antioksidan Non flavonoid

Antioksidan non flavonoid bisa  dipecah menjadi tiga kategori, yaitu vitamin, mineral dan pigmen atau warna pada tumbuhan.

  1. Vitamin C dan E adalah vitamin utama yang bersifat antioksidan. Vitamin C banyak ditemukan dalam buah jeruk dan sayuran hijau seperti brokoli. Vitamin E pada umumnya ditemukan dalam makanan yang mengandung lemak sehat, seperti kacang-kacangan,  biji-bijian dan minyak seperti safflower, minyak jagung, juga minyak biji-bijian.
  2. Selenium adalah mineral yang merupakan unsur dari antioksidan, yang ditemukan dalam daging, ikan, telur dan biji-bijian.
  3. Ada tiga jenis utama dari warna tanaman yang mengandung antioksidan, yaitu karotenoid, betakaroten, dan likopen. Karotenoid adalah pigmen warna oranye yang ditemukan dalam makanan seperti labu, wortel dan ubi jalar. Beta karoten adalah prekursor vitamin A. Lutein ditemukan dalam sayuran hijau tua seperti kale, brokoli, kiwi, dan bayam. Lutein dikenal sebagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Likopen adalah pigmen yang memberikan warna merah yang ditemukan pada buah tomat, jeruk dan semangka.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat antioksidan bagi kesehatan, namun kebanyakan ahli setuju bahwa nutrisi yang bersifat antioksidan harus didapat dari makanan secara langsung, bukan dari produk suplemen.

Leave a Reply