Gejala dan penyebab tekanan darah tinggi

Gejala dan penyebab tekanan darah tinggiSebagian besar penyakit yang terjadi pada manusia dikarenakan telah melawan kodrat alam hukum kehidupan. Seperti contohnya stres, merok*k, minum miras, kegemukan, gaya hidup dll.  Salah satunya adalah darah tinggi, yang sebagian besar penyebabnya dipengaruhi oleh gaya hidup. Darah tinggi bisa menjadi kronis, dan jika tidak dirawat atau dikontrol akan menjadi kronis dan akan mengarah kepada komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung.

Disiplin adalah kunci utama dalam diet darah tinggi, agar tekanan darah tetap terjaga dan tidak pernah terjadi lonjakan. Ada banyak cara pengobatan, salah satunya adalah dengan menggunakan bahan alami berkhasiat seperti bawang putih. Penggunaan bahan alami hanya akan memberikan efek samping yang lebih rendah, dan bahkan mungkin akan meningkatkan umur Anda. Bawang putih adalah salah satu rempah ajaib berkhasiat, yang telah digunakan untuk pengobatan selama lebih dari 6000 tahun.

Berikut disini mari kita bahas lebih lanjut tentang apakah darah tinggi (hipertensi), mulai dari penyebab hingga gejala yang mungkin timbul

Tekanan Darah Tinggi – Tekanan atau ketegangan yang sebabkan oleh darah yang mengalir pada arteri dan pembuluh darah vena. Tekanan darah yang normal adalah kurang dari 120/80 mmHg, di mana 120 adalah tekanan darah sistolik ( SBP ),  dan yang 80 adalah tekanan darah diastolik ( DBP ).

Tekanan darah tinggi akan terjadi ketika darah yang dipompa oleh jantung memiliki kecepatan dan kekuatan yang abnormal. Jika lebih besar lagi tekanan darah dari gaya yang normal dapat menyebabkan kerusakan pada arteri.

Tahap tahap hipertensi

Ada beberapa tahap tekanan darah tinggi yang bisa terjadi, dari mulai tahap awal hingga sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Pada tahap 3 atau tahap akhir, tekanan darah tinggi bisa lebih cepat membuat kerusakan pembuluh darah yang berakhir dengan stroke. Untuk itu sebaiknya segera cepat mengkoreksi tekanan darah Anda, agar secepatnya bisa terkontrol dan tidak naik ke tahap berikutnya. Berikut beberapa tahap tekanan darah tinggi:

  • Prehipertensi atau Borderline Hipertensi adalah ketika tekanan darah sistolik antara 120-139 dan / atau tekanan diastolik antara 80 dan 89.
  • Hipertensi tahap 1 bila tekanan sistolik antara 140-159 dan / atau tekanan diastolik antara 90 dan 99 .
  • Hipertensi tahap 2 adalah bila tekanan darah sistolik sekitar 160-179 dan tekanan darah diastolik from100 sampai sekitar 120 .
  • Hipertensi tahap 3 tekanan darah meningkat ketika tekanan darah sistolik lebih dari 180 dan tekanan darah diastolik lebih dari 120.

Gejala hipertensi

Hipertensi seringkali disebut dengan silent killer, karena pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang berarti. Kebanyakan orang tidak merasakan gejala apa apa, padahal sebenarnya tekanan darahnya terus meningkat. Pada tahap yang lebih tinggi hipertensi (sistolik lebih tinggi dari 180, ATAU diastolik lebih tinggi dari 110), umumnya orang mungkin akan merasakan gejala seperti kepala yang seringkali pusing, mudah lelah, hilang keseimbangan dan kesulitan melangkah. Ini semua adalah tanda-tanda peringatan stroke. Karena gejala kemungkinan besar akan dirasakan jika tekanan sudah sangat tinggi, rutin melakukan cek tensi adalah cara terbaik untuk mendeteksi kemungkinan hipertensi lebih dini.

Tekanan darah tinggi ada dua jenis :

  • Hipertensi esensial atau Hipertensi Primer – Bila peningkatan tekanan darah atau hipertensi bukan didasari oleh suatu penyakit.
  • Hipertensi sekunder – Bila hipertensi yang terjadi karena didasari oleh beberapa penyakit lain, seperti penyakit ginja, atau kondisi jantung yang dikenal dengan hipertensi sekunder.

Faktor-faktor yang bisa berkontribusi terhadap Hipertensi Primer atau Hipertensi Esensial.

Sebagian besar penyebab jenis darah tinggi ini terkait dengan masalah gaya hidup, seperti :

  1. Stres dan Ketegangan: Dalam kehidupan yang serba cepat ini kita cenderung hidup di lingkungan dengan stres yang tinggi, yang merupakan penyebab paling umum meningkatkan tekanan darah.
  2.  Merok*k : Nikot*n dalam rok*k berkontribusi kepada peningkatan BP (tekanan darah) .
  3. Obesitas : Obesitas adalah masalah yang paling banyak dapat meningkatkan BP. Peningkatan berat badan akan semakin membuat jantung harus bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah, karena tubuh akan membutuhkan lebih banyak darah untuk mensuplai oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh Anda .
  4. Kurang aktifitas : Kurangnya aktivitas fisik cenderung dapat meningkatkan denyut jantung, sehingga membuat kerja jantung bekerja lebih keras.
  5. Diets: Asam lemak jenuh dalam makanan juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  6. Miras: Berlebihan mengkonsumsi alkoh*l berpotensi meningkatkan risiko hipertensi.
  7. Lansia : Orang tua lebih berisiko hipertensi, karena berkurang complaibility dan fleksibilitas pembuluh darah.
  8. Berlebihan asupan garam : Garam tinggi natrium, asupan berlebihan dalam diet dapat menyebabkan retensi cairan dan tekanan darah tinggi.
  9. Asupan kalium : Diet rendah kalium akan meningkatkan sodium dalam darah.
  10. Genetika : Tekanan darah tinggi juga seringkali karena adanya hubungan keluarga yang menderita hipertensi.

Faktor-faktor yang bisa berkontribusi terhadap hipertensi Sekunder

Penyebab Hipertensi sekunder didasari oleh adanya gangguan,  seperti gangguan hormonal, penyakit tiroi , penyakit ginjal, penyakit kelenjar adrenal, dan penggunaan obat-obatan seperti kontrasepsi oral.

2 Comments

  1. Azeni Ahmad Agustus 22, 2015
  2. kevin giovani sinuhaji Mei 8, 2016

Leave a Reply