Beredar berita tentang seorang yang meninggal karena menyalakan kipas angin yang diarahkan ketubuhnya pada saat tidur. Kepercayaan mengenai bahaya kipas angin yang bisa menimbulkan kematian ini sudah menjadi momok menakutkan di Korea. Penduduk Korea meyakini bahwa menggunakan kipas angin dalam ruang tertutup bisa membahayakan, sehingga masyarakat sana menggunakan kipas angin elektrik yang ada timernya atau yang bisa diatur kapan saatnya harus “off”. Kipas angin yang dimaksud disini tentu buka kipas angin elektrik kecil yang menggunakan baterai, tapi kipas angin ruangan yang umumnya berukuran cukup besar sekitar 12 inch keatas.
Ada cerita tentang masalah kipas angin ini yang terjadi disekitar rumah saya. Tetangga saya, laki-laki umur sekitar 35 tahun diketemukan meninggal dunia pada pagi hari dengan kipas angin yang masih menyala yang diarahkan ketubuhnya. Mengenai apakah penyebabnya tersebut kipas angin, kita tidak bisa menyimpulkannya secara begitu saja karena siapa yang tahu kondisi kesehatan sebenarnya orang tersebut. Bisa saja penyebab kematiannya bukan karena kipas angin, tapi karena serangan jantung atau kondisi yang lainnya. Untuk mengetahui risiko penggunaan kipas angin saat tidur, berikut ada beberapa klaim yang beredar didunia maya.
Betulkah Menyalakan Kipas angin saat tidur itu berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kematian?
Daftar Konten
Menyebabkan Bell Palsy?
Banyak yang mengaitkan kipas angin saat tidur dan kondisi bel palsy.
Bel Palsy adalah melainkan kelumpuhan yang terjadi pada sekitar wajah. Jika mengalami kondisi ini, wajah akan terasa lemah atau kaku sehingga sulit untuk digunakan tersenyum dan tertawa serta adanya pembengkakan di sekitar wajah bagian tertentu.
Aapakah bell palsy? Kondisi ini dusebabkan oleh beberapa jenis trauma pada saraf kranial ketujuh. yang disebut juga dengan “saraf wajah.” Palsy Bell bisa menimpa siapa saja, namun seringkali terjadi pada orang yang memiliki diabetes atau pulih dari infeksi virus.
Apa penyebab bel palsy, benarkah kipas angin salah satunya?… Sayangnya bel palsy akibat kipas angin belum ada penelitian yang membuktikannya. Namun para peneliti menemukan bukti pada sebagian besar kasus dan yakin apabila bell palsy ini disebabkan oleh virus herpes simplex 1.
Baca juga : Bahayanya paparan Gelombang WIFI bagi Kesehatan
Tubuh Kekurangan Oksigen
Penggunaan kipas angin secara langsung pada wajah memang bisa mengganggu sirkulasi udara disekitar hidung. Hal ini jika kita terus-menerus menghadapkan kipas tepat ke wajah maka karbondioksida yang sejatinya kita keluarkan hidung akan berkutat disitu-situ terus, bercampur dengan okasigen dan akan kita hirup lagi. Karena sirkulasi udara yang ada disekitar wajah tidak baik karena bercampur dengan karbondioksisa, maka tubuh bisa kekurangan oksigen – yang mungkin bisa menyebabkan tubuh lemas, kurang fit dan segar saat bangun, bahkan bisa fatal terutama bagin orang yang memiliki sesak nafas atau penyakit jantung.
Tubuh bisa kekurangan cairan
JIka tubuh terpapar angin didalam ruangan dalam waktu yang lama akan membuat tubuh kita kekuarangan cairan. Hal ini karena air memiliki sifat bisa menguap, salah satunya hembusan angin bisa menyebabkan air menguap.Tubuh manusia terdiri dari 80% air, sehingga air memainkan peran penting pada semua proses tubuh. Dengan demikian, kipas angin bisa dipastikan tidak sehat kalau diarahkan ke tubuh secara langsung secara terus menerus.
Kulit kering
Hal ini terkait dengan kipas angin menyebabkan tubuh kekurangan cairan, yang diimana mana kulit kita juga butuh cairan agar terjaga kelembaban-nya. Banyak masalah terkait kulit kering seperti kulit bersisik, kulit bagian luar atau epidermis mengelupas, bahkan pembengkakan dan terinfeksi serta jerawat. Bahkan efek kipas angin yang langsung diarahkan ke tubuh ini bisa lebih buruk daripada efek AC.
Infeksi saluran pernapasan
Meskipun tidak ada peneleitian, secara nalar udara yang dihembuskan oleh kipas angin berasal dari situ-situ saja, dan bukan tidak mungkin hal ini bisa menyedot debu-debu dan bakteri/virus yang ada dibelakang kipas angin kemudian diarahkan ke hidung kita secara terus-menerus kemudian terhisap kedalam saluran pernafasan. Bukankah kipas angin biasanya yang kita pakai tidak ada fitur penyaring udaranya?
Penurunan Suhu Tubuh
Suhu tubuh optimaal pada orang dewasa sekitar 95 derajat Farenheit atau 37 derajat Celcius. Dan tubuh kita harus dalam kondisi suhu yang seimbang untuk mencegah invasi oleh bakteri, virus, jamur penyebab infeksi. Suhu yang seimbang juga penting untuk kelancaran proses metabolisme.
Salah satu cara tubuh untuk menjaga suhu tubuh adalah dengan berkeringat. Namun ketika kipas angin diarahkan ketubuh secara terus-menerus maka bisa membuat kulit mengering dan akhirnya mengecilkan pori-pori. Dengan demikian maka dampaknya keringat yang ada dalam tubuh akan sangat sulit dikeluarkan, artinya tubuh kehilangan cara untuk mengatur suhunya.
Mudah sakit
Bila kita membaca poin diatas, penurunan suhu tubuh diatas tentu akan menambah kerentanan tubuh oleh infeksi, sehingga kita lebih gampang lagi terkena penyakit seperti infeksi pernafasan; terlebih kipas angin itu sendiri bisa menerbangkan berbagai macam partikel dan organisme kecil, jamur, bakteri, ataupun virus.
Bisa menyebabkan kematian?
Memang bisa? Mungkin kedengarannya tidak seekstrim itu. Akan tetapi coba bayangkan ketika ruangan anda kecil, kamar ditutup, sirkulasi udara keluar masuk kecil atau tidak ada. Maka udara yang ada hanya itu-itu saja, yang sudah bercampur dengan karbondioksida/CO2 dan tidak ada pasokan udara baru dari luar.
Seperti kita ketahui, oksigen berperan sangat banyak untuk bekerjanya semua fungsi tubuh dan oran tubuh termasuk metabolisme. Sedangkan karbondioksida bersifat meracuni juga akan meningkatkan ph darah sehingga lebih asam(asedemia) yang bisa mengarah ke gangguan fungsi jantung, Akibat lain jika darah kita banyak terpapar oleh karbondioksida atau CO2 adalah termasuk gangguan pernafasan karena gangguan pertukaran gas paru; – hingga kerusakan saraf sementara atau permanen karena asidemia, maka akibatnya bisa termasuk delirium, halusinasi, kejang, gagal napas, koma hingga kematian.
Penurunan suhu tubuh secara ekstrim atau hipotermia bisa saja terjadi ketika hembusan udara dari kipas angin yang besar dan terlalu dekat secara terus-menerus sampai pagi. Hipotermia bisa menyebabkan kelelahan berlebihan, denyut nadi lemah, hingga tidak sadarkan diri yang jika tidak segera tertolong bisa saja menyebabkan kematian. Penggunaan kipas angin selama tidur ini juga perlu diwaspadai oleh orang dengan kondisi seperti diabetes, atau masalah gangguan tiorid yang mana kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu optimalnya menurun – artinya lebih rentan hipotermia.
Ada banyak kejadian kematian yang dikaitkan dengan penggunaan kipas angin yang pernah terjadi didunia. Meskipun medis tidak mengaitkan kematian ini secara langsung dengan kipas angin, namun dengan berhati-hati serta tidak berlebihan dalam segala hal hidup kita mungkin akan lebih baik.
Berikut Tips Menggunakan Kipas Angin yang betul untuk meminimalkan kemungkinan dampak risiko kesehatan:
- Jika ruangan anda tertutup dan tidak memiliki sirkulasi udara yang memadai, sebaiknya tidak menggunakan kipas angin jika tak memungkinkan untuk membuka pintu.
- Jangan arahkan hembusan udara dari kipas angin langsung kewajah wajah karena bisa membuat oksigen bercampur dengan CO2 .
- Jangan arahkan langsung udara dari kipas ke tubuh Anda, melainkan bisa dipantulkan dulu ke dinding untuk mencegah kulit kering dan penurunan suhu tubuh.
- Agar tidak terlalu lama terpapar oleh kipas angin, maka settinglah timer “off” kipas angin sekitar waktu kapan Anda biasanya sudah tertidur.
- Gunakan setelah kecepatan angin sedang atau kecil sesuai kebutuhan
Demikian beberapa kemungkinan efek penggunaan kipas angin selama tidur yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh, dari mulai yang ringan sampai yang berat. Namun jika kita bisa menggunakan kipas angin dengan lebih bijak, maka mungkin bisa terhindar dari beragam kemungkinan risiko yang sudah kita bahas diatas.