Apa yang membuat perut menjadi gendut adalah pengumpulan lemak disekitar perut dan pinggang bagian atas, merupakan jawaban dari sebuah gaya hidup yang tidak sehat. Ada beberapa penyebab perut menjadi gendut ini, namun yang paling utama yaitu kebiasaan makan atau diet yang buruk, kurang gerak atau aktifitas fisik, dan masalah genetika. Baca lebih lengkap : Penyebab utama perut Gendut .Asupan kalori yang berlebihan akan disimpan tubuh disekitar pinggang sebagai cadangan energi, namun ketika tubuh tak memerlukan lagi maka cadangan tersebut akan ditimbun terus menerus. Nah untuk itu olahraga sangat penting untuk membuang kelebihan lemak sebagai energi yang kita keluarkan.
Sekarang yang menjadi masalah adalah bahwa perut yang gendut, bukan hanya mempengaruhi penampilan yang terkadang membuat kurang percaya diri dengan busana, tapi juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan seseorang.
Berikut beberapa akibat buruk dari perut yang gendut akibat penumpukan lemak :
Daftar Konten
Lemak perut lebih buruk daripada jenis lemak lain
Menurut Harvard Medical School, lemak yang tersimpan di bagian tengah tubuh disebut lemak visceral, adalah “biologis aktif,” . Bahkan para ahli berfikir bahwa lemak itu lebih seperti organ tambahan atau kelenjar karena bisa menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama yang berhubungan dengan nafsu makan dan metabolisme seperti adiponektin dan leptin. Lemak visceral ini juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena kelebihan lemak akan mengganggu insulin sebagai hormon yang mengatur gula darah , dan masalah paru-paru karena membuat sedikit ruang di dada yang membuat penurunan fungsi paru.
Baca juga : Cara Mengatasi Perut Gendut pada Wanita
Berisiko tinggi Sindrom metabolik
Orang dengan perut besar yang banyak berisi lemak visceral cenderung kehilangan sensitivitas terhadap insulin, yaitu hormon penting yang membantu tubuh dalam membakar kalori. pada saat insulin kehilangan kekuatannya, maka tubuh meresponnya dengan cara memompa lebih banyak hormon yang hanya akan membuat sistem tubuh kehilangan keseimbangannya.
Akibatnya, orang-orang yang memiliki lemak perut berlebih rentan terhadap serangkai masalah kesehatan yang dikenal dengan sindrom resistensi insulin atau sindrom metabolik. Menurut sejumlah penelitian, orang yang mengalami resistensi insulin seringkali mengembangkan diabetes tipe 2. Mereka juga cenderung memiliki tekanan darah tinggi, dan terlalu banyak memiliki kolesterol buruk(LDL), penyakit jantung – adalah apa yang disebut sindrom metabolik.
Meningkatkan risiko Penyakit jantung
Lemak visceral juga bersifat memompa sitokin, yaitu protein yang umum dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung karena mempromosikan peradangan tingkat rendah yang konstan dan resistensi insulin. Asam lemak yang dikeluarkan oleh lemak dalam perut juga terkait dengan kolesterol jahat( LDL) yang tinggi dan kolesterol baik (HDL) yang rendah.
Meningkatkan risiko kanker p*yud*ra
Obesitas atau kelebihan berat badan secara umum meningkatkan risiko kanker p*yud*ra, karena lemak yang menumpuk dalam tubuh memproduksi hormon estrogen, yang memberi makan pada sel-sel kanker p*yud*ra. Tapi lemak perut secara khusus memiliki risiko tersendiri pada wanita pre-menopause yang memiliki pinggang lebih besar, dimana yang lebih mungkin untuk mengembangkan kanker p*yud*ra reseptor estrogen (ER-negatif), menurut hasil studi yang diumumkan di Journal of National Cancer Institute.
Jika Anda ingin mengatasi masalah lemak perut yang berlebih sebaiknya membuat janji dengan dokter untuk meminta saran medis terbaik. Pendekatan yang paling sukses biasanya adalah menggabungkan gaya hidup sehat , diet rendah kalori seperti rendah lemak jenuh dan gula plus olahraga secara teratur. Sebuah studi oleh Duke University menunjukkan bahwa olahraga saja sudah cukup untuk mengurangi jumlah lemak perut.