Cara Mencegah Kanker Serviks – Diet, Pencegahan HPV & Skrining

Pencegahan kanker artinya melakukan tindakan tertentu untuk menurunkan potensi terkena kanker. Sebagai upaya pencegahan kanker dari awal, para ilmuwan melihat faktor risiko dan faktor pelindung. Hal-hal yang apapun yang bisa meningkatkan kesempatan Anda mengembangkan kanker disebut faktor risiko; sedangkan hal-hal yang menurunkan kesempatan mengembangkan kanker disebut perlindungan kanker(protektif kanker).

Sebagian faktor risiko kanker bisa dihindari dan yang lainnya tidak bisa. Khususnya untuk kanker serviks, ada faktor risiko utama yaitu infeksi Human Papilloma Virus(HPV) dan bisa dihindari; HPV adalah jenis virus yang paling sering menyebabkan kanker serviks. Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dihindari adalah seperti faktor genetika dan kebiasan buruk seperti mer*kok.

Sementara untuk faktor perlindungan adalah melakukan hal-hal yang supaya tidak terkena penyakit kanker serviks ini; Hal ini termasuk upaya menurunkan risiko terinfeksi HPV, melakukan test skrining seperti papsmear, dan perubahan gaya hidup termasuk diet sehat/asupan makanan sehat sehari-hari dan olahraga secara teratur.

Baca juga : Gejala Kanker Serviks Stadium 1 dan cara Pengobatannya

Apakah Kanker serviks?

Kanker serviks disebut juga kanker leher rahim, adalah sel yang mengganas atau kanker yang terbetuk di leher rahim; yang biasanya akan berkembang secara perlahan seiring dengan seiring berjalannya waktu. Sebelum kanker serviks muncul, ada serangkaian perubahan dimana sel-sel yang tumbuh abnormal mulai muncul dileher rahim. Perubahan sel dari bentuk normal menjadi abnormal ini disebut displasia. Sifat dari sel abnormal ini bisa hilang sendiri tanpa pengobatan, tetap sama, atau bisa berubah menjadi kanker setelah bertahun-tahun.

Cara Pencegahan Kanker Serviks

Menghindari faktor risiko dan meningkatkan faktor pelindung bisa mencegah kanker serviks.

A. Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks

Infeksi oleh Human Papilloma Virus adalah penyebab Kanker serviks yang paling sering, yang hanya ditularkan melalui berhubungan s*ksual. Virus HPV ada banyak jenis, yaitu lebih dari sekitar 80 jenis,  yang sekitar 30 ini bisa menginfeksi leher rahim; HPV 16 dan 18 adalah tipe yang paling sering dikaitkan dengan kanker serviks.

Namun sistem kekebalan tubuh sebagian besar dapat melawan infeksi HPV sebelum membentuk menjadi kanker, sehingga hanya sedikit dari wanita yang terinfeksi HPV mengembangkan kanker serviks. Dari sedikit wanita  terinfeksi HPV yang lebih tinggi berisiko mengembangkan kanker serviks adalah :

  • Punya anak banyak : Risiko kanker serviks akan meningkat pada wanita yang telah melahirkan banyak anak  7 atau lebih dan terinfeksi HPV.
  • Menggunakan pil KB dalam jangka lama: Menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu yang lama: Di antara wanita yang terinfeksi HPV, mereka yang telah menggunakan pil KB selama lebih dari 5 hingga 9 tahun memiliki risiko kanker serviks 3 kali lebih tinggi daripada wanita  yang tidak pernah menggunakannya. Risikonya meningkat 4 kali lebih tinggi setelah penggunaan pil KB 10 tahun atau lebih. Jika wanita berhenti setelah menggunakan pil kb selama 10 tahun, risiko kanker serviks akan kembali sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan.
  • Mer*kok atau Menghirup asap r*kok: Dari sekian wanita yang terinfeksi HPV, bagi mereka yang merok*k atau menghirup asap rok*k maka akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Risiko ini akan semakin meningkat seiring dengan jumlah rok*k yang dihisap per hari dan berapa lama wanita itu telah mer*kok. Dan wanita mantan per*kok berisiko displasia serviks dan invasif kanker serviks hingga 2-3 kali lipatnya.

Faktor yang meningkatkan terinfeksi Virus  HPV

  • Kekebalan tubuh melemah : Memiliki kekebalan tubuh lemah yang disebabkan oleh imunosupresi, yaitu hal yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Imunosupresi bisa disebabkan oleh HIV(virus  yang melemahkan kekebalan tubuh), dan obat yang diberikan kepada pasien transplantasi untuk mencegah penolakan organ tubuh yang baru. Wanita telah terinfeksi virus HIV atau yang telah minum obat untuk mencegah penolakan organ pasca transplantasi tubuhnya kurang mampu untuk melawan infeksi virus HPV dan risiko lebih tinggi kanker serviks.
  • Aktif secara s*ksual sejak muda atau memiliki banyak pasangan: Risiko untuk infeksi visurs HPV lebih tinggi pada perempuan yang sudah berhubungan sek*ual sebelum usia 18 dan atau wanita yang memiliki banyak pasangan s*ksual/suka berganti-ganti pasangan.

B. Faktor Pelindung (Menurunkan Risiko Kanker Serviks) :

1. Mencegah dari tertular HPV:

  • Menghindari aktiftas s*ksual : Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV, dimana yang hanya ditularkan mellalui hubungan s*ksual. Jadi wanita yang tidak aktif secara s*ksual hampir tidak memiliki risiko kanker serviks. Terutama wanita harus menghindari ganti-ganti pasangan dan tak menjadi aktif secara s*ksual sejak lebih muda dari 20 tahun misalnya 18 tahun kebawah. Artinya tidak melakukan s*ks bebas dan tidak menikah pada usia dini adalah satu upaya agar terhindar dari kanker yang mematikan pada wanita ini.
  • Menggunakan pelindung : Alat pelindung saat berhubungan yang bisa mencegah penularan PMS, juga bisa melindungi dari tertular HPV.
  • Memperoleh vaksin HPV: Vaksin yang  bekerja melindungi tubuh dari infeksi virus HPV sangat mengurangi risiko kanker serviks. Namun vaksin ini tidak bisa melindungi wanita yang sudah terinfeksi HPV sebelumnya. Vaksin ini biasanya memiliki efek samping termasuk pusing, lemas, sakit kepala, demam, dan kemerahan, atau rasa panas di area tubuh ya ng disuntik. Namun reaksi alergi jarang terjadi dan pemberian vaksin HPV pada saat hamil tidak membahayakan pada kehamilan.

2. Tes / Skrinning

Hal ini adalah cara pencegahan kanker serviks dengan cara menemukan dan mengobati pra-kanker sebelum benar-benar telah berkembang menjadi kanker yang invasif.

Cara yang telah terbukti bisa  mencegah kanker serviks adalah dengan melaksanakan test atau skrining  untuk mencari pra-kanker sebelum berubah menjadi kanker yang invasif. Tes pap atau pap smear dan tes HPV adalah metode yang bisa digunakan. Jika ditemukan pra-kanker maka akan diobati oleh dokter sebelum benar-benar menjadi kanker yang ganas. Sebagian besar kasus kanker serviks invasif ditemukan pada wanita tidak melakukan tes pap secara teratur.

Tes pap dilakukan dengan cara mengumpulkan sel-sel dari leher rahim untuk dilihat di bawah mikroskop untuk melihat adanya kanker dan pra-kanker. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat adanya  HPV. Tes pap ini bisa dilakukan selama pemeriksaan panggul, tetapi tidak semua pemeriksaan panggul termasuk tes pap. Tes HPV juga bisa dilakukan pada sel-sel sampel yang sama yang dikumpulkan dari tes pap.

3. Gaya hidup Sehat dan Kebiasaan Makan

Diet sehat: Banyak penemuan penelitian yang mencari manfaat dari makanan untuk pencegahan kanker , yang terdiri terutama dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Anda bisa memasukkan makanan-makanan ini kedalam diet Anda setiap hari termasuk semua makanan yang bergizi; jeruk, melon, yoghurt, sayuran berwarna-warna seperti paprika, wortel, jamur, tomat, bit, dsb.

Makanan Sumber Flavonoid: Flavonoid merupakan senyawa aktif dalam buah-buahan dan sayuran yang bersifat antioksidan, dan telah dianggap bisa melindungi dari kanker. Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang kaya akan flavonoid :

Makanan kaya folat: Studi menunjukkan bahwa makanan yang kaya akan folat  yaitu kelompik vitamin B yang larut  air, mengurangi risiko kanker serviks pada orang yang terinfeksi HPV. Hal ini kemungkinan bahwa folat membantu menghentikan pertumbuhan infeksi HPV dan mencegah datang kembali sehingga menurunkan risiko terkena kanker. Makanan kaya folat meliputi: Buah alpukat, kacang uncis, kacang-kacangan, buah jeruk, stroberi.

Makanan sumber karotenoid: Beberapa studi menunjukkan bahwa karotenoid atau yang merupakan sumber vitamin A  juga membantu menurunkan risiko kanker serviks. Selain buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, Anda juga bisa mencari makanan berwarna oranye seperti wortel, ubi jalar, labu, dan umbi bit.

Makanan kaya vitamin A dan C: Semua makanan yang mengandung vitamin dan mineral baik untuk kesehatan, namun ada beberapa nutrisi yang lebih menonjol dalam hal meningkatkan kekebalan tubuh. Virus HPV seperti sudah dijelaskan hanya akan mempengaruhi dan berkembang menjadi kanker serviks ketika daya imun tubuh Anda melemah. Hanya sedikit dari orang yang terinfeksi HPV yang berlanjut menjadi kanker serviks dimana virus HPV hilang sendiri oleh imunitas tubuh mereka yang kuat. Ada banyak makanan yang kaya akan vitamin C dan makanan yang kaya vitamin E sangat banyak, seperti buah pepaya, buah jeruk, buah apel, lemon, buah kiwi, dsb.

Rajin berolahraga: Berolahraga termasuk aktifitas fisik lain yang dilakukan secara cukup akan berdampak secara luas terhadap sistem tubuh. Jika kita rajin bergerak, maka jantung sehat dan peredaran darah menjadi lancar, sehingga semua nutrisi yang kita peroleh dari makanan bisa diserap dan dikelola dengan baik oleh tubuh – yang pada akhirnya kekebalan tubuh akan menjadi kuat dan tak mudak terinfeksi oleh berbagai virus dan bakteri termasuk virus HPV.

Referensi : cancer.org – Cervical Cancer

Leave a Reply