Mendengkur adalah problem umum yang dialami oleh orang-orang diseluruh dunia. Namun ternyata kebiasaan mendengkur yang dianggap umum ini ternyata bisa memicu beragam penyakit berat bahkan mematikan. Dampak yang paling ringan dari mendengkur mungkin hanya gangguan tidur ringan, atau kelelahan saat bekerja. Gangguan terberat termasuk penuaan dini, darah tinggi, stroke hingga penyakit jantung.
Mendengkur juga bisa menjadi gejala dari kondisi kronis yang disebut dengan sleep apnea, yaitu kondisi yang biasanya disebabkan oleh obstruksi pernapasan, menyebabkan nafas terhenti lalu membangunkan tidur pada saat mulai bisa bernapas lagi. Kasus mendengkur yang disebabkan oleh sleep apnea yang parah bisa menyebabkan kematian dini hingga 40% karena terkait dengan sejumlah masalah kesehatan termasuk darah tinggi, stroke, sakit jantung dan depresi.
Mendengkur yang normal umumnya tidak mempengaruhi tidur sebanyak sleep apnea. Jadi jika Anda menderita kelelahan parah atau mengantuk parah sepanjang hari, mungkin problem Anda tak hanya sekedar mendengkur, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Dampak mendengkur dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut efek lebih jauh mendengkur yang perlu Anda waspadai!
Daftar Konten
1. Mengganggu Aktifitas
Orang yang mendengkur cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk, umumnya karena terpaksa terbangun ditengah malam ketika jalan nafasnya sudah terlalu berat atau tersedak. Tak hanya itu, tak jarang pasangannya membangunkan dia karena merasa sangat terganggu dan tak bisa tidur.
Orang yang mendengkur kronis seringkali merasa kelelahan, kurang tenaga, serta konsentrasi/kewaspadaan yang menurun. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan dijalan maupun kecelakaan kerja, karena penelitian menunjukkan bahwa pengemudi mengantuk merupakan penyebab kecelakaan terbesar.
2. Penuaan dini dan pra-diabetes
Studi menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur hingga 4 jam menunjukkan perubahan mencolok toleransi glukosa dan endoktrin, gejala yang menunjukkan penuaan dini dan diabetes tahap awal.
3. Sakit kepala
Jika Anda sering merasa sakit kepala atau pusing saat bangun tidur maka patu waspada dengan sleep apnea. Menurut studi yang mengamati orang sebanyak 268 orang yang mendengkur, menemukan adanya keterkaitan antara sering mengalami sakit kepala di pagi hari dengan gangguan tidur termasuk insomnia dan sleep apnea. Jadi tak heran orang yang memiliki kebiasaan mendengkur melaporkan sering sakit kepala dan memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada yang tidak sakit kepala.
4. Masalah Janin pada Ibu Hamil
Mengalami mendengkur pada ibu hamil selama trimester terakhir umumnya karena peningkatan berat badan. Namun mendengkur ini juga disertai dengan meningkatnya risiko masalah pada janin. Keterkaitan ini memang belum jelas, namun juga tidak mengherankan karena cara tidur yang buruk berdampak negatif terhadap hampir semua aspek kesehatan. Wanita yang mendengkur keras selama kehamilannya harus berkonsultasi dengan dokter.
Namun ketika mendengkur bisa diatasi dan kemudian berhasil mengembalikan kualitas tidur malam yang nyenyak, mengurangi kemungkinan komplikasi selama kehamilan serta meningkatkan memiliki bayi yang lahir sehat.
5. Stroke
Analisisa data sebuah penelitian tidur, menemukan bahwa sering mendengkur berkaitan dengan risiko aterosklerosis karotis – yaitu suatu kondisi dimana arteri leher mengalami penyempitan karena plak/endapan lemak yang memicu stroke. Secara sederhana bisa dikatakan bawha semakin keras dan semakin lama Anda mendengkur, maka semakin besar peluang Anda stroke dalam jangka panjang.
Cegah dampak ini dengan mendapatkan pengobatan untuk masalah mendengkur Anda. Hal ini terutama apabila nafas Anda sempat berhenti saat tidur( yang merupakan tanda-tanda sleep apnea), atau apabila Anda memiliki hipertensi.
6. Meningkatkan risiko Aritmia
Mendengkur kronis akibat sleep apnea dalam jangka jangka meningkatkan risikop aritmia. Aritmia adalah irama detak jantung tak teratur. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki sleep apnea lebih cenderung mengalami fibrilasi atrium, jenis aritmia yang umum, daripada orang-orang yang tak mendengkur atau apneanya diobati. Apnea bisa mempengaruhi sistem konduktif jantung.
7. Penyakit GERD atau asam lambung naik
Kondisi GERD ini sering dialami oleh orang yang memiliki sleep apnea. Hal ini mungkin disebabkan karena tenggorokan yang menutup, kemudian udara yang bergerak masuk dan keluar saat tidur menyebabkan perubahan tekanan yang dapat menghisap keluar isi lambung dan masuk ke kerongkongan. Sleep apnea dan GERD juga terkait dengan obesitas, dan kondisi itu tampak mereda ketika badan orang tersebut kembali ke berat normal.
8. Gangguan kecemasan dan depresi
Sleep apnea bahkan juga bisa mempengaruhi kesehatan mental hingga depresi berat. Sebuah penelitian yang mengamati terhadap 74 orang yang mendengkur, hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak seseorang mengantuk pada siang, semakin besar pula peluang mereka mengalami depresi ringan atau gejala kecemasan. Meskipun para peneliti masih mencoba mencari penyebabnya, namun mengobati sleep apnea terlihat membantu mengurangi depresi.
Penelitian lain menyebutkan bahwa kecemasan dan gangguan tidur berkorelasi, tak melihat jenis kelamin. Kombinasi dari gangguan kecemasan dan gangguan tidur juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain yaitu kenaikan berat badan, hipertensi, dan penyakit jantung.
Cara Mengatasi Mendengkur
- Cara ini bisa baik untuk mengatasi gangguan mendengkur ringan, yaitu tidur miring dan menghindari tidur telentang. Cara ini bisa bekerja karena akan mengurangi relaksasi otot-otot tenggorokan sehingga tidak menyumbat jalur pernafasan. Namun masalahnya adalah bagaimana posisi tidur tak berubah selama semalam? Bisa dengan cara mengganjal tubuh bagian berlakang dengan bantal guling agar tubuh tidak berguling.
- Hindari alkohol menjelang tidur, karena bersifat menekan sistem saraf pusat yang menyebabkan relaksasi otot berlebihan termasuk otot tenggorokan yang menyebabkan mendengkur.
- Berhenti merokok bisa mengurangi mendengkur, dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
- Alergi juga bisa membatasi aliran udara melalui hidung, sehingga memaksa bernafas melalui mulut yang menyebabkan mendengkur. Tanyakan dokter untuk mendapat resep obat, atau kemungkinan sebab kerusakan struktural saluran nafas yang membutuhkan pembedahan.
- Setengah dari orang yang kelebihan berat badan juga mengalami sleep apnea. Hal ini karena sebagian dari kelebihan berat badan ada di sekitar leher sehingga menyulitkan Anda untuk bernafas saat tidur. Menurunkan berat badan akan mengatasi mendengkur dan masalah terkait mendengkur akibat kegemukan.
- Meminta alat gigi yang bisa mengubah pembukaan saluran nafas sehingga lidah mendapat ruang yang cukup sehingga tidak terjadi obstruksi saat tidur. Ini adalah alat efektif yang bisa menghilangkan dengkuran sama sekali.
Mendengkur yang umumnya hanya dianggap menggangu tidur orang lain disekitar, ternyata juga berpotensi mengganggu kesehatan orang yang mendengkur. Mendengkur bisa menjadi indikasi kronis yang disebut sleep apnea, yang apabila dibiarkan dalam jangka panjang sangat membahayakan kesehatan secara lebih luas. Beritahu pasangan Anda jika memiliki kebiasaan mendengkur yang tak wajar dan berkepanjangan, kemudian mengambil langkah penyembuhan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius seperti diatas dengan jalan minta bantuan dokter ahli.