Sate adalah menu khas Nusantara, dan bisa berbeda-beda cara penyajian dan bumbunya disetiap daerah. Namun secara umum, sate adalah makanan yang terbuat dari daging yang dibakar, dengan menggunakan bumbu dan saus yang terbuat dari beragam rempah. Sebelum dibakar diatas arang, daging sate direndam kedalam bumbuh rempah, setelah matang, sate di beri saus yang terdiri dari kacang, terasi, bawang mentah, gula merah, dll. Sepertinya, sate adalah makanan dari daging yang sepertinya 100% tidak sehat. Sebenarnya sate adalah makanan lezat yang sekaligus menyediakan banyak gizi dan bermanfaat bagi kesehatan, apabila dikonsumsi dengan dimoderasi.
Jadi apakah sate menyehatkan atau justru merugikan kesehatan?
Mari kita bahas secara singkat untuk masing-masing bahan dan rempah yang biasa digunakan untuk membuat dan menyajikan sate :
Daftar Konten
- Sate makanan tinggi protein dan lemak jenuh
- Sate juga menggunakan kunyit, apakah sehat?
- Bagaimana dengan saus kacang tanah sate, apakah bisa menggemukkan?
- Bawang mentah dalam bubu sate, apakah bermanfaat bagi kesehatan?
- Nasi putih atau ketupat (umum sebagai pelengkap makan sate), apakah meningkatkan glikemik jika dimakan dengan jumlah yang banyak?
Sate makanan tinggi protein dan lemak jenuh
Menurut Badan Kesehatan, 10 tusuk sate daging sapi menyediakan 8g lemak dan 25g protein, sementara selusin tusuk sate ayam akan memberikan protein sebanyak 5g dan dengan lemak sebanyak 27g.
Sate tentu tinggi protein karena bahan utamanya adalah daging. Selain itu juga tinggi lemak, terutama lemak jenuh, dari minyak nabati, juga lemak dari daging yang dicampurkan. Persentase lemak jenuh untuk sate ayam adalah 20%, dan 30% untuk sate daging sapi, dan 60% pada sate kambing. Dengan demikian, sate bukanlah makanan yang bagus untuk memperoleh protein tinggi, karena merupakan makanan yang sangat menggemukkan.
Sate juga menggunakan kunyit, apakah sehat?
Kunyit untuk memberikan warna kuning pada sate. Kunyit mengandung fitokimia utama yang disebut Curcumin, bisa bekerja sebagai antioksidan dan memiliki efek pencegahan kanker. Namun belum ada penelitian pada kunyit dalam menurunkan resiko penyakit jika digunakan sebagai bahan memasak. Cara yang paling bisa diandalkan untuk mendapatkan manfaat dari fitokimia adalah diet yang mencakup berbagai jenis buah-buahan dan sayuran. Baca juga : Khasiat Kunyit bagi kesehatan
Bagaimana dengan saus kacang tanah sate, apakah bisa menggemukkan?
Bahan utama untuk saus sate adalah kacang tanah yang digoreng, bawang, bawang putih, sereh, terasi, garam, gula dan minyak. Satu porsi 29g saus kacang sate, menyediakan 76 kalori, dimana yang 70%nya adalah berasal dari lemak. Hal ini juga menyumbang 137g natrium per porsi. Umumnya kacang tinggi lemak tak jenuh, sedangkan bawang dan bawang putih mengandung beberapa senyawa antioksidan. Namun saus kacang sate yang berminyak ini jauh lebih banyak efek merugikannya, daripada manfaat baik dari kacang, bawang putih, dan bawang merahnya.
Bawang mentah dalam bubu sate, apakah bermanfaat bagi kesehatan?
Bawang merupakan sumber falavonoid tinggi, fitokimia yang disebut dengan anthocyanin dan quercetin. Beberapa studi menunjukkan bahwa quercetin dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Penelitian juga menunjukkan bahwa bawang terkait dengan penurunan risiko kanker tertentu seperti kanker perut, kolorektal dan kanker prostat. Namun senyawa quercetin sensitif terhadap panas, dan tingkat kehilangannya tergantung pada metode memasak. Oleh karena itu, makan bawang mentah adalah pilihan yang terbaik. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengkonfirmasi pentingnya flavonoid dalam pencegahan penyakit jantung koroner.
Nasi putih atau ketupat (umum sebagai pelengkap makan sate), apakah meningkatkan glikemik jika dimakan dengan jumlah yang banyak?
Indeks glikemik (GI) adalah tingkat karbohidrat pada skala dari 0 hingga 100, menurut bagaimana ia bisa meningkatkan kadar gula darah setelah makan, dibandingkan dengan roti putih atau glukosa. Makanan tinggi GI adalah makanan yang cepat dicerna dan mengakibatkan lonjakan kadar gula darah.
Baca juga : Nasi beras merah mengandung serat, dan lebih sehat.
GI merupakan kualitas karbohidrat, tapi bukan kuantitas karbohidrat yang dikonsumsi. Di sisi lain, beban glikemik (GL) menggabungkan kualitas dan kuantitas karbohidrat kedalam satu nomor. Oleh karena itu, GL adalah cara yang lebih baik untuk memprediksi nilai-nilai glukosa darah dari berbagai makanan daripada GI . Rumusnya adalah : GL = (GI x karbohidrat jumlah) dibagi dengan 100.
Menurut tabel internasional GI dan GL, GL dari beras thai adalah 37 untuk setiap 150g. Dengan demikian, sangat penting untuk tidak makan terlalu banyak nasi kukus.
Sate masih bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, asal dikonsumsi dengan cara dimoderasi. Pastikan daging yang dimasak adalah benar-benar matang, dan tidak ditambahkan lemak dan jerohan untuk masing-masing tusuknya.