Apa akibat tubuh jika kekurangan protein?

Akibat kekurangan proteinSecara umum protein diperlukan tubuh kita untuk membangun otot atau pertumbuhan tubuh kita. Otot, kuku, dan rambut juga terbuat dari protein. Protein juga diperlukan oleh tubuh untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan memori, dan juga sebagai sumber energi. Jadi apa akibat jika tubuh kekurangan protein?. Tubuh memerlukan protein dalam jumlah yang seimbang untuk tetap sehat. Kelebihan atau kekurangan protein juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.  Jika kekurangan, tubuh bisa mengalami gangguan pertumbuhan, penurunan massa otot, masalah rambut, kulit, dan masalah kesehatan lainnya. Dan jika kelebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada ginjal dan hati karena harus bekerja lebih keras.

Kebutuhan protein yang seimbang

Kebutuhan protein harian bisa dihitung berdasarkan berat badan ideal seseorang. Sementara itu berat badan ideal dihitung berdasarkan tinggi badan dan jenis kelamin. Kebutuhan protein perhari dihitung dalam satuan gram perhari untuk setiap kilogram berat badan. Selain itu, aktifitas fisik seseorang juga menentukan berapa jumlah asupan protein yang seimbang. Bagi orang-orang yang sehari-harinya lebih banyak duduk atau tidak banyak melakukan aktifitas fisik, maka asupan protein harian yang direkomendasikan adalah sekitar 0,75 g per kg berat badan. Dan bagi orang-orang yang melakukan aktivitas fisik cukup banyak, yaitu sekitar satu jam atau lebih perhari, asupan protein yang ideal adalah sekitar 1,0-1,2 gram protein per kg berat badan.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein:

Marasmus :

Penyakit akibat kekurangan protein yang pertama ini cukup berbahaya. Gejalanya termasuk mengalami  penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi yang berlebihan, dan fisik yang kelihatan jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya. Penyakit  ini pada umumnya terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Marasmus jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan kematian.

Kwashiorkor :

Para peneliti dari University of Maryland Medical Center menemukan penyakit akibat kekurangan protein yang memiliki nama unik ini. Kwashiorkor umumnya menimpa pada anak-anak usia remaja. Gejala umum dari masalah kesehatan ini termasuk kelelahan berlebihan, perut membesar, kekurangan cairan, sering mengalami diare, emosi yang tidak stabil, dan masih banyak lagi. Jika penderita cenderung dengan marasmus kwashiorkor, pasien masih terlihat seperti normal. Namun jika kondisi ini tidak segera tangani, bagi anak-anak dan remaja bisa terhambat pertumbuhannya, mengalami gangguan kognitif, dan bahkan hingga cacat mental.

Cachexia :

Salah satu penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein yang satu ini menunjukkan gejala seperti penipisan otot, degradasi protein, penurunan berat badan tidak normal, bisa memicu kanker ganas pada lambung, hati, usus, dll. Orang-orang yang dipengaruhi Cachexia umumnya akan selalu merasa lelah meskipun hanya melakukan sedikit aktivitas yang ringan. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dengan serius.

Tips mencegah penyakit akibat kekurangan protein :

Untuk mencegah semua penyakit di atas, maka kita harus memenuhi asupan protein yang seimbang melalui diet sehari-hari. Susu adalah sumber protein terbaik, karena protein dari sumber ini pada umumnya lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Selain mengandung protein yang sempurna, susu juga mengandung kalsium dan fosfor sehingga sangat baik bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan ibu menyusui. Meskipun demikian, kita harus memastikan jika susu yang kita konsumsi adalah susu yang baik, steril, dan sesuai dengan kebutuhan.

Sumber lain dari protein yang baik adalah daging dan semua jenis ikan. Selain banyak mengandung protein, daging juga mengandung banyak zat besi, fosfor, dan vitamin B kompleks. Namun juga perlu diperhatikan bahwa daging hewan juga mengandung seperti racun yang harus pisahkan dan dikeluarkan oleh ginjal. Jadi, jika terlalu berlebihan mengkonsumsi daging bisa memberatkan kerja ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Selain bisa didapatkan dari sumber hewani, protein juga bisa diperoleh dari sumber nabati. Biji-bijian dan kacang-kacangan adalah sumber protein nabati terbaik, seperti halnya kacang kedelai termasuk semua produknya yaitu tempe, tahu ataupun susu kedelai. Namun protein nabati tidak selengkap seperti halnya protein hewani, sehingga kita tidak bisa mencukupi kebutuhan protein tubuh kita hanya dengan mengandalkan sumber nabati.

Dapatkan informasi lebih lanjut tentang kebutuhan protein dan makanan tinggi protein lainnya dari dokter ahli gizi Anda. Hal ini terutama jika terkait dengan kondisi-kondisi kesehatan tertentu yang mungkin bisa berhubungan dengan kekurangan protein.

3 Comments

  1. nad September 16, 2015
  2. allbet donzon September 16, 2015
  3. Angela Mei 7, 2016

Leave a Reply