Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa meningkatkan aktivitas fisik bisa menurunkan risiko diabetes mellitus gestational berkembang menjadi diabetes meltius tipe 2 (DMT2).
Adalah suatu komplikasi yang umum terjadi pada kehamilan, yaitu diabetes gestasional atau Gestational Diabetes Mellitus (GDM), yang didefinisikan sebagai intoleransi glukosa yang terjadi atau pertama kali terjadi selama kehamilan. Sekitar sepertiga dari jumlah wanita pada usia reproduksi mengalami diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) atau memiliki riwayat GDM.
DMT2 sekarang sudah menjadi seperti epidemi yang meningkat di seluruh dunia, sehingga mendiagnosis GDM adalah sangat penting yang memungkinkan bagi wanita untuk mengenali risiko DMT2, sehingga bisa mengambil tindakan untuk mencegah perkembangannya.
Tindakan untuk mencegah perkembangan Gestasional diabetes menjadi diabetes melitus tipe 2
Daftar Konten
Diet sehat :
Dalam usaha untuk mengambil tindakan yang mungkin bisa mencegah GDM dmenjadi DMT2, hal ini diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi apa faktor risiko pada populasi yang berisiko tinggi yang bisa diubah. Para peneliti dari sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa diet yang sehat terkait dengan risiko lebih rendah DMT2 pada wanita dengan riwayat GDM.
Pengendalian glikemik bisa diatur oleh aktivitas fisik, yang juga sekaligus memfasilitasi penurunan berat badan dan menjaga berat badan, sehingga para peneliti ingin mengetahui, apakah aktivitas fisik secara teratur bisa mencegah atau menunda timbulnya DMT2.
Aktifitas fisik :
Dengan menggunakan data dari Nurses ‘Health Study II, studi ini meneliti 4554 wanita dengan riwayat GDM antara tahun 1991-2007. Penelitian ini mengambil informasi tentang aktivitas fisik para wanita dan aktivitas yang menetap, seperti menonton TV. Dalam kelompok ini, 635 wanita diketahui mendapatkan DMT2.
Para peneliti menghitung bahwa setiap peningkatakn aktifitas fisik yang dilakukan secara bertahap dari 100 menit aktivitas fisik intensitas sedang perminggu, atau aktivitas dengan intensitas kuat selama 50 menit per minggu dikaitkan dengan 9% lebih rendah dari resiko DMT2.
Wanita yang meningkatkan aktivitas fisiknya dengan rekomendasi 150 menit per minggu aktivitas fisik intensitas sedang – atau aktivitas intensitas kuat selama 75 menit per minggu, ditemukan memiliki risiko lebih rendah dari DMT2 sebanyak 47%.
Gaya hidup bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita :
Namun, para peneliti juga menemukan bahwa peningkatan jumlah waktu menonton TV dikaitkan dengan risiko yang lebih besar terhadap DMT2. Meskipun peningkatan risiko DMT2 tidak sebutkan oleh karena meningkatnya jadwal menonton TV, tetapi gaya hidup tidak sehat sangat berhubungan dengan menonton TV, sehingga bisa dikatakan mempengaruhi risiko. Baca juga : Manfaat Menjalankan Gaya hidup Sehat
Kebiasaan menonton TV
Para penulis penelitian mencontohkan bahwa menonton TV biasanya akan mengurangi kegiatan fisik, sehingga mengarah ke pengurangan pengeluaran energi. Menonton TV juga selalu berhubungan dengan makan sembarangan, meningkatkan asupan makanan dan total energi. Pada akhirnya, sambil menonton TV, wanita biasanya juga dipengaruhi oleh iklan makanan yang rendah gizi, namun berkalori tinggi.
Studi ini mencakup sebagian besar sampel peserta yang diteliti, dan selama jangka waktu yang panjang.
Namun, karena para peserta semuanya adalah perawat, maka mungkin saja para perawat ini menjadi lebih sadar kesehatan, atau dengan melakukan tindakan perawatan kesehatan yang berbeda daripada orang kebanyakan atau umum. Selain itu, para peserta yang sebagian besar adalah kelompok populasi tertentu di AS, sehingga hasil penelitian tidak mungkin digeneralisasi untuk kelompok populasi yang lain.